RSS

mendidik cinta dalam tega

Bismillahirrohmanirrohiim..

mendadak galau dengan keputusan yang diambil. teringat peristiwa beberapa tahun yang lalu. saat lagi semangat-semangatnya move up terhadap masalah yang dihadapi. semangat pengen membuktikan jati diri. dengan masuk kantor berstatus Newbie. anak baru yang ngak ngerti apa-apa dan tanpa siapa-siapa. modal nekat dan percaya diri atas anugrah otak yang diberikan. merasakan susah dan senangnya jadi anak baru dilingkungan baru ditambah bahasa yang sangat baru yang tidak aku pahami, walhasil berasa terdampar di planet mars.  tapi itu menyenangkan, rasanya seperti menangis ditengah tawa. kalian tau rasanya seperti apa? yaa seperti itulah menyenangkannya.

namun kejadian yang menyenangkan itu tiba-tiba berubah drastis dengan ke hadiran Koko dan mami. dunia rasanya jungkir balik. apa yang aku lakukan jadi serba salah. si koko menuntut agar aku mempelajari banyak hal. fine awalnya tersiksa banget, tapi akhirnya nyadar itu demi kebaikan aku. (makasih koko...). dan penyiksaan itu semakin lengkap rasanya ketika mami pun ikut andil dalam pembentukan karakter aku. mami memberi Tugas dengan standar yang sangat tinggi, so ngak punya waktu untuk diri sendiri ketika itu adalah hal yang wajar. pergi pagi pulang malam saat itu adalah biasa saja, nangis tiap malam juga menjadi hal yang biasa aja. pengen nyerah itu sering kali terlintas dipikiran, tapi selalu gagal mengibarkan bendera putih.. karena merasa itu bukan AKU.. Aku Ai..aku dicintai banyak orang, aku pinter dan aku kuat, dan tak ada satu orangpun yang boleh membuat aku menyerah.. yaaa itu adalah slogan paling ampuh untuk menghibur hati yang sedang galau berat saat itu.

berhasil mengatasi tekanan dari dalam, tekanan dari koko dan Mami, ternyata tak membuat kehidupan saat itu tiba-tiba jadi membaik. dimanapun kita berada pasti selalu akan menemukan orang yang skeptis dengan tindakan kita. maka kata-kata "ya iyaalah dia bisa begini dan begitu, siapa dulu maminya...bla..bla..bla.." atau kalimat paling sering memerahkan hidung (lho) "yaa iyalah kan dia anak mami...". aah..rasanya saat itu pengen mengasihani diri sendiri dan mengasihani orang-orang yang mengatakan demikian.

kasian ama diri sendiri karena udah bersusah payah bekerja, tapi ujung-ujungnya malah dipandang sebelah mata, kalaulah boleh aku memilih saat itu, mungkin aku ngak ingin ada mami dan koko disana, biarkan aku bekerja dengan tenang, jika aku bukan anak mami, tentu aku tak harus datang paling awal dan pulang paling akhir, jika aku bukan anak mami, tentu aku punya banyak waktu buat diri saya sendiri dan bermain dengan teman-teman, jika aku bukan anak mami tentun aku tak harus bekerja lebih berat dari teman-teman yang lain. dan celakanya karena aku anak mami, maka tak ada fasilitas dan keuntungan yang lebih mami berikan untuk aku. buat mami, semua fasilitas yang aku terima haruslah sama dengan Newbie yang lain..tapi pekerjaan aku tidak boleh sama dengan yang lain (so..bayangkan begitulah cara mami mendidik aku, mami bilang ada cinta dibalik tega..)

dan aku kasian kepada mereka yang mengatakan "mentang-mentang anak mami.." kok kesannya mereka terlalu lancang menilai aku dari sudut pandang mereka. segitu enaknya kah atau segitu menyenangkannya kah jadi seorang anak mami? atau segitu irinya kah mereka dengan posisi aku sebagai anak mami? aaah.. andai mereka tau mami aku orangnya seperti apa. aku mungkin sependapat dengan mereka, mami aku memang orang yang baik. tapi mereka ngak paham cara mami mendidik tidaklah sama dengan yang mereka bayangkan. mungkin menyenangkan menurut yang mereka lihat , ketika aku harus pulang malam, tiba-tiba mami menghibur aku dengan kiriman makan dann tentu saja makanan yang dikirim juga berlaku buat mereka. atau ketika mami berkunjung ke ruanganku, dan melihat hasil kerja yang bagus tiba-tiba mami menawarkan makan-makan lagi. yaa..begitu lah mami aku, dia tipe orang yang slalu senang merayakan segala sesuatu keberhasilan.

singkat cerita, apa yang telah mami dan koko tanamkan kepada aku, sangat berpengaruh dalam karakter aku, sekarang aku baru merasakan manfaatnya, sekarang aku baru melihat hasilnya. andaikan dulu aku menyerah dengan semua pendidikan kehidupan yang mami berikan dengan semua tekanan yang mami dan koko ciptakan mungkin aku tidak akan seperti sekarang ini tegarnya. andai dulu mami meluluskan keinginan aku untuk ikut koko pindah ke balikpapan, mungkin aku tidak akan seberani sekarang ini menghadapi kehidupan

kalau mengingat kejadian dulu rasanya sekarang aku ingin tertawa.betapa bodohnya aku dulu, menangis semalaman sampe mata bengkak hanya gara-gara ingin ikut koko pindah ke balikpapan. dan betapa bodohnya aku menjadi stress tingkat khayangan saat mami tidak kunjung mengijinkan aku untuk pindah meskipun udah pake acara menangis semalam, dan puncak ke stressan ku saat itu adalah dengan memotong rambut hal yang sudah lama sekali tidak pernah aku lakukan..(aaah..betapa kekanak-kanakannya aku saat itu) dan pernyataan yang sangat salah dan keliru yang pernah aku katakan pada koko malam itu adalah "kamu boleh ngerasa cowok paling keren malam ini karena berhasil bikin tiga cewek menangisi kamu dimalam minggu ini". karena selain saya, ada cici Tya yang tak lain adalah pacar koko dan cici Chacha yang tak lain adalah fans beratnya koko menangisi kepergian koko ke Balikpapan. aah..betapa bodohnya aku waktu itu. kenapa juga aku harus menangisi orang jelek, sipit dan gendut itu..(hahahaha..smoga dia ngak baca bagian ini)

dan aku merasa senang ketika aku tau, ternyata Koko diam-diam merayu mami agar aku juga dipindahkan ke Balikpapan untuk membantu pekerjaannya..aaah..akhirnya dia merasakan juga bagaimana rasanya kehilangan adik yang comel dan menyenangkan kayak aku..dan aku tau, saat dia berpamitan sebenarnya dia juga mau menangis, tapi dia terlalu gengsi untuk seperti, maka jadilah matanya berkaca-kaca. karena dia sendiri tak bisa mengubah keputusan mami memindahkan dia ke balikpapan dan gara-gara keputusan mami memisahkan aku dan koko berdampak kami jadi sering bertelpon-telponan berjam-jam.rekor nelpon terlama adalah dari jam setengah 4 sore sampe jam 8 malam, untung pake telpon kabel jadi ngak drop hahaha ngak tau deh tuh tagihan telpon kantor jadi membengkak dan saat ini aku baru menyadari, betapa keputusan yang mami lakukan adalah yang tepat dan terbaik buat kami berdua

aku nga bisa membayangkan jika saat itu aku ikut koko di balikpapan, berapa menderitanya aku disana, lebih menderita dibanding disini. (halah) ngak bisa aku banyangkan klo aku harus menemani koko jadi kuli (hahaha lucu liat foto koko jadi kuli, ngak ada pantes-pantesnya..) atau menemani koko menguras banjir atau hanya sekedar manjat-manjat, belum lagi soal makanan disana yang bikin koko menderita banget, belum lagi fasilitas disana yang ngak kayak disini. fine, pada tahap ini aku bersyukur banget, ternyata emang aku orangnya sok tau, padahal Allah maha mengetahui apa yang terbaik buatku..and ternyata koko mendapat banyak ilmu selama dibalikpapan jika dipikir-pikir. aah smua indah ternyata, meski berat diawal

sekarang, setelah semua yang terjadi aku merasa lebih kuat, lebih berani menghadapi apapun seorang diri, aku merasa sudah bisa mengatasi masalah tanpa adanya koko, aku udah biasa berdiri sendiri tanpa adanya mami, dan keputusan terbesar adalah lepas dari mami. tiga bulan lalu memutuskan hengkang dari mami menurutku adalah keputusan berani. tapi karena masih seatap dan mami masih sering mondar mandir untuk melihat kerjaanku rasanya ini tidak berpengaruh besar untuk perkembanganku kedepannya.

dan kemaren saat aku yakin memutuskan untuk ke jakarta saja, jauh dari mami, meskipun mami masih bisa mengunjungi aku kesana sesuka hatinya, paling ngak di jakarta nanti aku bisa bersikap seperti newbie tanpa embel-embel "anak mami". meski berat  meninggalkan kota ini, meninggalkan teman-teman dan anak-anak didik disini, tapi ini harus aku lakukan kayaknya. itung-itung belajar dari trik nya mami.#eh..

tapi jujur ada rasa khawatir dengan keputusan ini. benarkah ini yang terbaik? udah sanggupkah aku berdiri sendiri? sudah kuat kah aku untuk menghadapi kerasnya jakarta sendiri? tiba-tiba nasehat koko kemaren jadi terngiang-ngiang kembali. koko keberatan kalau aku ke Jakarta, karena dia khawatir ngak ada yang bisa jagain aku disana. tapi kan aku udah besar ko? :'( hmmm... sepertinya koko bener..aku butuh seseorang yang bisa melindungi aku..tepatnya melindungi hatiku..#halaaaah

ditambah pagi tadi, tiba-tiba mami beliin sarapan pagi buat aku dan teman-teman, dan mami ikut-ikutan sarapan bareng kami, ini tuh kejadian langka banget, seumur-umur baru kali ini mami mau bergabung makan bareng sama anak-anak, biasanya cuma beliin makanan aja. dan ditengah-tengah makan bersama mami berusaha untuk dekat dengan anak-anak, tapi kok aku yang ngerasa aneh ya? aku ngerasa ini seperti pesta perpisahan? jadi bikin aku makin galau. apa jadinya anak-anak nanti? bagaimana aku nanti disana? aaaah.. tuh kan jadi pengen nangis lagi deh. hmmmm..tapi kan aku harus kuat. ini pilihanku kan? dan ini kesempatan aku untuk membuktikan kalau aku bukan hanya sekedar anak mami, tapi mampu untuk berdiri dikaki sendiri.

aah hanya Ali imran 159 ini yang menguatkan "......Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.."
yuuup..aku harus membulatkan tekat berpisah dari mami dan keluar dari zona nyaman selama ini..:'(

selalu berdo'a menjelang kepindahan ini, smoga ini yang terbaik untuk dunia dan akhiratku, dan jika ini ngak baik, smoga diberi tanda-tanda oleh Allah untuk membatalkan.  kepindah nanti rasanya bakal menangis semalam lagi seperti kepergian koko ke balikpapan dulu, karena bakal meninggalkan orang-orang yang selama ini telah mengajarkan banyak hal untuk aku, mempedulikan aku, sabar atas sikap aku yang childist,suka ngambek, dan ngak ada angin ngak ada hujan mood bisa berubah tiba-tiba. apakah nanti di jakarta akan menemukan teman-teman yang seperti ini?

terimakasih yang tak terhingga kepada mami atas didikannya selama ini, atas kesabarannya mengadapi kedodolan aku, atas semangat dan targetnya yang tak masuk akal namun harus aku capai demi harga diri (halaaah), mami memang paling tau bagaimana menghadapi aku,  saat aku bermasalah dengan orang lain. pokoknya mami paling tau bagaimana mengubah sikap-sikap jelek aku.

nanti klo pulang, aku juga perlu minta pendapat mama, apa yang sebaiknya aku lakukan. mami dan mama adalah dua wanita yang sangat menginspirasi aku, mereka berdua adalah wanita yang tangguh meski dunia mereka berbeda, dan aku bersyukur dan beruntung banget bisa menuntut banyak ilmu dari mereka.

loveu mom, love u mi..tanpa pendidikan yang keras dari kalian berdua, tak mungkin aku setegar ini, tak mungkin aku sekuat ini menghadapi dunia..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Followers