RSS

perasaan


Pada dasarnya ini bukan perkara benar atau salah, yakin atau tidak, cinta atau tidak cinta. Bertahun-tahun memastikan rasa, apakah hanya sekedar kagum, terpikat karena akhlaknya, tertarik karena perangainya, atau ini bisa disebut cinta buta. Sedikit banyaknya aku tidak pernah mengerti karena semua ini terus saja berjalan walau sudah coba ku hentikan. Hingga sampai saat ini aku merasa kalau ini bukan perkara benar atau salah, baik atau buruk. Bahwa ini tentang perasaan yang setiap kali aku bertanya dan jawabannya selalu kembali padamu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

istrimu ini hanya ibu rumah tangga

Bukankah setiap istri adalah seorang ibu rumah tangga?

Ibu rumah tangga, ialah ia yang membersihkan tangga yang akan kamu lalui setiap harinya, menuntun kamu dan anak-anakmu untuk melewati setiap anak tangga, ialah ia yang hanya  tersenyum paling bahagia saat kamu dan anak-anakmu mencapai tangga paling puncak, ialah ia yang akan selalu siap menyambutmu ketika kamu jatuh terguling ke anak tangga paling bawah, ialah ia, Ibu Rumah Tangga
.
jika istrimu  seorang ibu rumah tangga, kamu harus tahu bahwa bukan hal yang mudah baginya untuk melepas segala pencapaian yang telah dimilikinya.  Akan ada saat dimana orang-orang di sekitarnya menyayangkan keputusannya, Kedua orang tua yang merasa sia-sia telah memberikannya pendidikan yang tinggi, Orang-orang terdekat yang terlanjur memiliki ekspektasi tinggi untuknya. Hai lelaki yang telah membuat seorang wanita ber ”masa depan” cerah melepas karir dunianya hanya untuk merawat dan melayani kebutuhanmu dan anak-anakmu. Maukah kamu menutup telinga dari segala perkataan tak menyenangkan orang-orang. Maukah kamu melapangkan dadamu untuk ia bersandar. Maukah kamu merendahkan bahumu untuk ia meletakkan kepala. Maukah kamu merentangkan kedua tangan untuk memeluk ia, yang lusuh dan lelah mengurus segala keperluanmu yang terlihat sepele??

Jika istrimu seorang ibu rumah tangga, menunggumu di rumah dengan rasa bosan yang sesekali muncul, rasa rindu pada dunia karir yang cemerlang, merasa terpanggil menyajikan bahan presentasi dan dikagumi orang-orang, maukah kamu. Menemaninya dengan perhatian yang cukup membuat ia tersenyum simpul setiap pagi. Menghargai setiap tindakannya dengan ucapan terima kasih yang tulus. Memberikan senyum termanis dan tawa yang membuatnya lupa bahwa ia selalu terkurung di rumah. Menemaninya melihat dunia yang tidak pernah sempat ia lakukan?

Jika istrimu seorang ibu rumah tangga, mungkin ia tak kan punya cukup waktu untuk melihat perkembangan dunia luar, tidak akan punya cukup waktu untuk menjadi modis seperti teman-temanmu diluar sana, tapi pernahkah kamu tahu?

Ibu rumah tangga, ialah ia yang menjatuhkan dirinya agar kamu terlihat lebih tinggi.
Ialah ia yang menekan egonya demi menghargai kamu sebagai kepalanya.
Ialah ia yang berpura-pura bodoh agar kamu tampak hebat.
Ialah ia yang mencemaskan kamu selagi kamu pulang telat karna bersenang-senang bersama kawan-kawan kerjamu.
Ialah ia yang akan selalu mendengarkan setiap keluh kesahmu.
Ialah ia yang rela menjadi pelampiasan emosimu agar emosimu tetap terkontrol pada orang lain.
Ialah ia yang rela membiarkan dirinya dipandang sebelah mata namun meradang saat kamu disepelekan.

Dear lelaki, menjadi ibu rumah tangga tidak pernah mudah. Bukankah lebih mudah membayar gaji seorang baby sister dan seorang asisten rumah tangga untuk mengurusi segalanya?? Tapi bukankah lebih membahagiakan jika kita bisa berkasih sayang dengan cara yang menurut banyak orang tidak mudah? Cukup temani saja ia, ajarkan saja ia untuk menjadi tempatmu kembali, beri tahu ia bagaimana caranya membuatmu nyaman, bimbing ia untuk melengkapimu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Maksa

  • A : kata orang jodoh itu harus sehidup semati
  • B : oh ya? Ntar kalo aku matinya duluan, kamu ngapain?
  • A : ya ngubur kamu
  • B : terus?
  • A : doakan
  • B : doanya apa?
  • A : doa supaya kamu gak diganggu malaikat penjaga kubur
  • B : kok gitu?
  • A : karena walau pakai kain kafan, aku yakin wajahmu tetap cantik. :)
  • B : ishhh... Ngasal. Serius donk...
  • A : biarin, , , berdoa supaya amalku sebanyak amalmu. Yg bisa jadi bekal sama2 lagi di surga ntar
  • B : ooo... :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

memiliki yang tak termiliki

"In a romantic relationship, in your opinion, how far do we really own a person?"

Hmm.. Pertanyaan itu muncul dari seorang rekan ketika saya sedang melewatkan pagi hari dengan segelas kopi cokelat di tangan. Mau tak mau saya ikut kepikiran juga, sih. Iya juga, yah. Ketika kita sedang mejalin hubungan spesial dengan seseorang, let’s say hubungan asmara atau cinta-cintaan, seberapa jauh kita memiliki orang tersebut?

Dalam dunia ini, terutama dalam urusan yang menyangkut harta-harta tak bergerak seperti tanah atau bangunan, kita tahu bahwa seorang konsumen memiliki 2 hak atas harta-harta tersebut: hak milik dan hak guna. Bila merunut ingatan saya mengenai UU No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, hak milik merupakan hak absolut kepunyaan seseorang atas kepemilikannya terhadap suatu benda. Sedangkan hak guna adalah hak yang dimiliki seseorang untuk mempergunakan sesuatu yang bukan miliknya dalam jangka waktu tertentu. Kurang lebih sih kayak gitu sepemahaman saya.

Kenapa saya jadi nyerempet undang-undang? Abaikan.

Menyangkut benda/harta-harta mungkin kita bisa pakai itu hak milik dan hak guna. Tapi menyangkut seseorang, apa kita bisa benar-benar mempergunakannya? Termasuk bila sudah menyatu dalam suatu ikatan yang dilindungi hukum dan agama? Bisakah kita mengatakan bahwa dia sebenar-benarnya milik kita?
Hak milik adalah suatu otoritas penuh milik si pemilik atas sesuatu yang dimilikinya. Seseorang yang memiliki hak milik atas sehektar sawah, misalnya, berhak melakukan apapun atas sawahnya. Mau ditanami padi, palawija, hingga belukar, tak ada yang melarang. Mau dibiarkan, ditelantarkan, tak terawat, juga tak ada yang protes. Mau menjualnya pun, digadaikan dengan segenggam emas, tak ada yang bisa mencegah.
Sedangkan hak guna, yah seperti namanya, haknya cuma buat nggunain aja. Nggak lebih. Hak guna sawah, ya dia hanya bisa menggunakan sawah tersebut sejauh perjanjiannya dengan si empunya sawah. Kesepakatannya untuk ditanami padi selama setahun, yaudah dia menggunakan sawah tersebut untuk ditanami padi selama setahun itu. Not more than that.

Apakah terhadap seseorang kita bisa melakukannya juga? Apakah dengan kita mengikat seseorang dalam suatu ikatan maka dia sepenuh-penuhnya milik kita? Melakukan apa yang kita ingin untuk dia lakukan? Begitu juga, bila kita menjalin hubungan asmara dengan seseorang yang sebenarnya sudah “dimiliki” orang lain, apakah kita juga hanya bisa menggunakan sebatas “hak guna” saja atasnya? Hanya untuk diajak jalan, nonton, hang out, nongkrong, atau curhat?

Pagi itu saya tercenung… dan terdiam. Abjad seakan lumpuh dan area Brocca saya sejenak seperti mengalami kelemahan untuk menyusun kata.

Bila kau merasa tak pernah memiliki, kau takkan pernah merasa kehilangan”, hanya itu yang bisa saya katakan. Bukan sebuah jawaban memang.

Kenyataannya, perasaan memiliki sebenarnya bertaut erat dengan perasaan kehilangan. Atau setidaknya, perasaan takut kehilangan.

Dan sebenarnya, saya sendiripun sampai saat ini masih terus bergelut untuk melepas rasa takut kehilangan terhadap apapun dan siapapun. Membebaskan kegelisahan akan keposesifan yang berlebihan. Karena sesungguhnya, kita sebagai seorang manusia tak pernah memiliki apapun. Semuanya, masa lalu, masa sekarang, masa depan, tubuh sehat, karir cemerlang, pasangan menawan, anak-anak membanggakan, semuanya adalah milik Sang Maha Pemilik.

Kita, sebagai manusia, mungkin, adalah seorang konsumen yang kaya-raya dengan hak guna dan paling pandai menggunakan hak kita tersebut, tapi sering tak menyadarinya. Bukankan kita lahir telanjang? Bahkan kulit yang membalut tubuh kita pun sesungguhnya bukan milik kita.

Jadi, kenapa mesti harus takut kehilangan ketika sejatinya kita tidak memiliki apapun?
Hidup itu memang harus seimbang. Meskipun saya seringkali bertanya, in this case, apakah dengan mempunyai rasa memiliki dan rasa takut kehilangan dalam satu waktu itu mencipta suatu kesetimbangan?
Atau sebaiknya tak usah mencoba merasai apapun? Baik rasa memiliki atau rasa kehilangan? Bukan berarti tak berharap dan berdoa, namun mencoba untuk melepaskan diri dari keterikatan akan rasa “memiliki” yang melebihi porsi yang seharusnya. Karena rasa kehilangan itu, sungguhlah teramat sakit ketika dirasakan.
I’m surrender everything to You. Segalanya. Jika segalanya itu memang ditakdirkan untuk Kau pinjamkan kepadaku dalam jangka waktu tertentu sebelum kembali kepada-Mu lagi, maka ia akan datang kepadaku. Dengan segala upaya yang mungkin tak terbayangkan.

Ini kenapa postingannya jadi serius begini -________-

How far do we really own a person?” Entahlah. Karena saya tak tahu. Karena saya paham kita sebagai manusia sejatinya tidak memiliki apapun dan siapapun. Tapi saya ingin mengikatmu, menyemai cita dan kebersamaan bersamamu, dalam jangka waktu yang Dia tetapkan. Semoga Dia, Sang Maha Pemilik dan Sang Maha Kaya, meminjamkan kamu hanya untuk saya saja. Hanya untuk saya saja. Dalam tempo yang cukup lama…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

rahasia penciptaan laki-laki dan perempuan dari sisi hadist dan medis

akhirnya menemukan jawaban yang memuaskan akal dan menentramkan jiwa atas pertanyaan selama ini..:')

Bermula dai seorang teman yang bertanya dengan memulai dengan asbabun nuzul (sebab turunnya ayat) satu ayat dalam Al Qur’an

Sa’id bin Jubair meriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas, ia mengisahkan bahwa sejumlah orang Yahudi datang kepada Rasulullah n lalu mereka berkata, “Wahai Abul Qasim (maksudnya Rasulullah, red). Kami (akan) bertanya kepadamu tentang lima perkara, yang jika engkau mengabarkan kepada kami (tentang lima hal tersebut) maka kami percaya bahwa engkau adalah seorang nabi dan kami akan mengikutimu.”

Maka Rasulullah pun mengikat perjanjian dengan mereka sebagaimana Israil (Nabi Ya’qub) telah mengikat perjanjian dengan anak keturunannya di saat mereka mengatakan, “Allah adalah saksi terhadap apa yang kami ucapkan.” Kata Rasulullah, “Bertanyalah!”

Mereka bertanya, “Kabarkanlah kepada kami tanda seorang nabi.”
Beliau menjawab, “Kedua matanya tertidur namun hatinya tidaklah tidur.”
Lalu mereka bertanya lagi, “Kabarkan kepada kami bagaimana seorang wanita bisa melahirkan (anak) perempuan dan laki-laki?”
Beliau menjawab, “Apabila bertemu dua mani. Ketika mani laki-laki keluar mendahului mani wanita maka yang jadi (adalah anak) laki-laki dan apabila mani wanita keluar mendahului mani laki-laki maka yang jadi adalah wanita.

Mereka bertanya, “(Makanan) apa yang diharamkan oleh Israil (Nabi Ya’qub) terhadap dirinya?”
Beliau menjawab, “Beliau mengeluh dari makan (daging) maka beliau tidak mendapatkan (daging) yang sesuai kecuali susu yang demikian—yaitu unta—, maka dia pun mengharamkan dagingnya.”
Mereka bertanya lagi, “Kabarkan kepada kami tentang kilat.”
Beliau menjawab, “Malaikat dari malaikat-malaikat Allah yang ditugaskan mengarahkan awan, di tangannya ada cambuk dari api yang menghardik awan tersebut dan mengarahkannya berdasarkan perintah Allah”
Mereka berkata, “Lalu apa suara yang didengar itu?”
Beliau menjawab, “Suaranya.”
Mereka berkata, “Engkau berkata benar. Namun masih sisa satu pertanyaan yang dengannya kami memba’iatmu jika engkau mengabarkannya kepada kami. Sesungguhnya tidak (ada) seorang nabi melainkan dia mempunyai malaikat yang mendatanginya sambil membawa kabar (wahyu), maka kabarkanlah kepada kami siapa sahabatmu?”
Beliau menjawab, “Jibril”
Mereka berkata, “Jibril yang turun dengan peperangan dan siksaan, (dia adalah) musuh kami. Sekiranya engkau mengatakan Mikail yang menurunkan rahmat, tumbuhan, dan hujan (niscaya kami akan beriman).”
Maka Allah pun menurunkan ayat:

“Katakanlah, ‘Barang siapa menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) sebelumnya, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman’.” (al-Baqarah: 97)

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad, ath-Thabarani, dan yang lainnya, disahihkan oleh asy-Syaikh Muqbil al-Wadi’i dalam Shahih al-Musnad min Asbabin Nuzul, 21—22.

Dalam riwayat al-Imam Ahmad yang lain ketika menjelaskan tentang makanan yang diharamkan Israil bagi dirinya, beliau menjawab bahwa Israil ketika sakit parah dan itu berlangsung lama, dia bernadzar kepada Allah bahwa jika Allah menyembuhkannya maka dia akan mengharamkan (atas dirinya) makanan dan minuman yang paling disukainya. Di mana makanan yang paling disukainya adalah daging unta, adapun minuman yang paling disukainya adalah susu unta.

Ath-Thabari  berkata, “Telah sepakat para ulama ahli tafsir bahwa ayat ini turun sebagai jawaban bagi Yahudi dari Bani Israil ketika mereka menyatakan bahwa Jibril adalah musuh mereka sedangkan Mikail adalah penolong mereka.” (Tafsir ath-Thabari, 1/431)

Bagian yang berkaitan dengan medis adalah pertanyaan “bagaimana seorang wanita bisa melahirkan (anak) perempuan dan laki-laki?
Untuk menjawab secara medis, diskusi yang cukup hangat terjadi, kakak Satria dari team medis menjawab:

Kromosom laki-laki adalah XY sedangkan kromosom perempuan XX. Ovum wanita hanya menghasilkan X sedangkan sperma ada yang X dan sperma Y. Sperma X tahan lama terhadap asam tapi lambat. Disisi lain sperma Y tidak tahan lama tapi cepat geraknya. Maka ketika wanita belum keluar mani (saluran reproduksi belum terlalu asam) sperma Y yang gerak cepat dapat lebih dulu bertemu dengan ovum daripada sperma X sehingga jadi zigot dengan kromosom XY (laki-laki). Sebaliknya jika saluran reproduksi wanita terlalu asam krn mani, maka sperma Y banyak yang mati, sehingga kromosom X yang nantinya bisa ketemu ovum sehingga menjadi zigot XX (perempuan)

Ternyata, jawaban Rasulullah berupa “Apabila bertemu dua mani. Ketika mani laki-laki keluar mendahului mani wanita maka yang jadi (adalah anak) laki-laki dan apabila mani wanita keluar mendahului mani laki-laki maka yang jadi adalah wanita.” relevan dengan temuan medis saat ini. Yang dimaksud Rasulullah dengan dahulu-mendahului berkaitan dengan kemampuan cepat geraknya mani laki-laki (Y pada sperma) dibanding mani perempuan (X pada sperma) dan kondisi keasaman ovum dan lingkungannya.

~smoga bermanfaat dalam perencanaan #eh~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kualiah pra nikah ^^

Bismillahirrohmanirrohim
Suatu ketika ada seorang pemuda sholih juga seorang mujahid, yang berkata kepada ayah dan ibunya, “Duhai ayah dan ibu carikan aku seorang calon istri”. Kemudian ayah dan ibunya mencarikanya seorang wanita sholihah. Setelah pemuda itu dikabarkan bahwa kedua orang tuanya sudah menemukan calon istri untuknya, maka ia pun meminta untuk dikenalkan dan dilamarkan. Si pemuda itu begitu percaya pilihan kedua orang tuanya yang tidak akan memberikan anaknya keburukan.

Pada malam hari pernikahan, ternyata ia menemukan “cacat” atau sesuatu yg ia tidak sukai dari istrinya itu. Tetapi akhlaknya menghalanginya untuk berkata yg menyakiti hati istrinya itu. Namun, sang istri dapat melihat raut wajah suaminya yang berbeda itu. Kalimat yang dikatakan seorang istri yang sholihah itu sebagai respon atas ketidaksukaan suaminya itu adalah :

 wa ‘aasyiruuhunna bil-ma’ruf, fa in karihtumuuhunna fa ‘asaa an takrahuu syai’aw wa yaj’alallaahu fiihi khairan kasiiraan (QS. An Nisa:19)

 artinya : "Dan bergaulah dengan mereka dengan cara yg patut*, jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya"

 *Patut / ma’ruf= Sesuatu yg baik, istimewa menurut syariat juga menurut kebiasaan yg ada, jadi lebih spesial dari sekedar pengertian khair atau baik.
Akhirnya setelah ia mendengar jawaban dari istrinya itu, ia pun meyakini bahwa apa saja yang Allah katakan juga janjikan pasti benar. Malam itu pun terjadi sesuatu yg harusnya terjadi.
Beberapa hari setelah pernikahan mereka ternyata ada panggilan jihad untuk setiap pemuda muslim. Kemudian ia pun pergi ke medan jihad, namun sebelumnya ia berwasiat kepada istrinya, “jagalah kehormatanmu dan peliharalah rizki yg Allah anugerahkan kepada kita”
Intermezzo : Biasakan untuk para suami ketika harus pergi jauh untuk berwasiat karena tak akan pernah tahu apa yg akan terjadi dalam takdirNya

Ternyata waktu yg ditempuh suaminya dalam berjihad itu bukan sehari, seminggu, sebulan, atau setahun. Akan tetapi sebelas tahun. Woow… lamaaa yah. Ketika musuh sudah tertaklukkan dan meraih kemenangan dalam sebelas tahun perjuangan maka ia pun kembali ke kampung halamannya. Ayoo tebak kemana tempat yg ia tuju pertama kalinya?

 Warung di pasarkah karena lapar?? Atau rumah karena rindu yg begitu menggebu?? 

Ternyata ia menuju mesjid di kampungnya itu. Disana ia melihat ada kumpulan dari ustadz tua yg dulu ia kenal termangguk-mangguk mendengar uraian seseorang, karena penasaran ia menghapiri kumpulan mereka. Tenyata yang ia temukan adalah seorang anak yang usianya sekitar 10 tahun tengah menjelaskan uraian ayat juga hadist dengan begitu fasihnya.

 Rasa penasaran tentang siapa anak itu, membuatnya mengikuti anak tersebut sampai setiap langkah pulang anak itu. Setiap langkah anak itu membuatnya seolah kembali pada masa 11 tahun lalu, sebab jalan yang ia lalui sama dengan jalan2 yg pernah ia lalui dulu. Hingga anak itu berhenti di depan rumah yang ia tinggalkan dulu dan ada seorang wanita yang begitu ia kenal wajahnya, tengah menjawab salam dan membukakan pintu untuk anak itu. Dalam campur aduknya rasa penasaran kenyataan ditambah akan ketidak tahuannya, ia memutuskan untuk juga masuk ke dalam rumah itu.

Ia mengetuk pintu sembari memberi salam yang disambut jawaban salam dari anak kecil juga istrinya itu. Ternyata 11 tahun tetap membuat mereka saling ingat satu sama lain. Kemudian ia pun memeluk rindu istrinya, dan bertanya tentang anak kecil yang juga masuk sebelum kedatangannya..
 Dijawab oleh istrinya, “dia adalah rizki yang diberikan Allah kepada kita yang telah aku jaga seperti yang engkau seperti pesan yang engkau katakan sebelum pergimu.”

Sulit dibayangkan, 11 tahun tanpa kabar entah suaminya itu masih hidup atau tinggal nama. Hamil-melahirkan-mendidik anak dalam sendirinya. Belum lagi kesetiaannya. Plus anaknya ternyata jadi anak sholih yang dikenal dengan luasnya ilmu, yaitu beliau adalah Imam Malik (guru dari Imam Syafii).

 Seketika itu suaminya teringat-ingat An Nisa 19 yang dibacakan istrinya dulu dan ternyata Allah tak pernah ingkar janji, Allah membuktikan balasan yang begitu manis akan kesabaran, kelapangan, juga keikhlasanya menerima istrinya itu.

Kesempurnaan hanya milik Allah. Ketika menikah nanti harus menyiapkan diri dengan ketidaksempurnaan pasangan kita. Sebab jika mencari yang sempurna pasti tak akan pernah ada. Tetapi pernikahan itu ada untuk saling menyempurnakan satu sama lain. Jika ia sempurna tanpa sedikitpun kelemahan maka apa arti adanya kita di sisinya ? Jika kita mencintainya karena kelebihan atau sempurnanya maka setiap orang di luar kita pun bisa melakukannya, tetapi hanya ada satu yang bisa mencinta dan bersabar dalam lemahnya kita yaitu pasangan yang menikahi kita.

Carilah pasangan iman kita, ukurannya iman. Dalam pernikahan harus dan butuh ada kesertaan iman. Jika ujian hadir maka imanlah yang mengokohkan pelayaran dalam badainya. Kesetiaan iman menghasilkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hakikat pernikahan itu memperbaiki keimanan juga meningkatkan iman. Hadistnya menikah itu mengenapkan separuh agama. Artinya jika setelah menikah keimanan kita menurun maka perlu dicek, kemungkinan ada yang salah dalam pilihan atau prosesnya.
Maka dari itu setelah menikah sepasang pengantin disunnahkan untuk sholat dua rakaat kemudia sang suami berdoa agar Allah menyatukan dalam kebaikan dan jika pun berpisah itu juga karena kebaikan. Begitupun doa yg disunnahkan untuk kedua mempelai dari hadirin yang memiliki arti bahwa dalam pernikahan tidak selamanya diisi dengan kebahagiaan tetapi dalam bahagia Allah menurunkan berkahNya juga ketika ada ujian dalam kesabaran Allah pun senantiasa memberkahi keduanya.

Tujuan pernikahan;
1. Ridho Allah dengan saling menasehati dalam kebenaran
2. Saling menasehati dalam kesabaran
3. Saling menasehati dalam berkasih sayang Ar~Rum 21
4. Keturunan
5. Membentuk masyarakat terkecil

Kedewasaan seseorang dilihat dari kemampuan ia membangun relasi. Relasi dengan pasangan, anak, mertua, ipar, nenek/kakek, dll. Sedangkan kematangan seseorang ditentukan oleh kematangan spiritualnya.
Pendidikan anak bukan dimulai sejak ia bayi atau dalam kandungan tetapi dimulai dari memilih pasangan. Pilih ia yang tak hanya menjadi pasangan untuk diri kita tetapi cari ayah/ibu untuk anak-anak kelak. Mengapa?? Karena pembentukan bagaimana anak kelak bergantung kepada siapa orang tuanya. Contoh kecerdasan seorang anak pada umumnya diwariskan dari kecerdasan ibunya.

Membahagiakan anak dengan membahagiakan pasangan kita. Tidak ada anak yang akan berbahagia jika orang tuanya bersedih. Oleh karenanya perlu dibangun hubungan yg kuat antara suami dan istri. Meski kecenderungan istri terkadang lebih dominan ke arah anak tetapi surga seorang istri ada dalam ridhanya suami, sehingga mempererat hubungan dg suami lebih diutamakan.

Posisi kedua yang harus dihargai oleh suami setelah Allah dan RasulNya untuk beroleh surgaNya adalah ibunya. Tetapi posisi kedua yang harus dihargai seorang istri setelah Allah dan RasulNya untuk beroleh surga adalah suaminya.

Arti lainnya bagi seorang istri, suami itu bosnya sedang ibu mertua itu big bosnya. Berdoalah mendapat pasangan yg menyenangkan hati juga mertua yg lebih menyenangkan hati ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bukan pasangan Sempurna

pagi-pagi udah dapat ilmu dari ust shidiq...diabadikan dulu lah..ntar akan berguna..#eeeaaa

1. Hadirnya dia bukan soal pandainya kita, tapi Allah yang mengarahkan hatinya pada kita #BukanPasanganSempurna
 
 2. Lalu dia menjadi sosok yang bersanding di hati, tanpa kita tahu sebelumnya dia siapa #BukanPasanganSempurna
 

3.       Dia duduk terdiam di depan kita, hanya ingin diyakinkan bahwa memang tepat untuk kita #BukanPasanganSempurna

4.       Sebulan dua bulan merenda cinta dari benang yang sama, ketulusan dan kesabaran menerimanya #BukanPasanganSempurna

5.       Setiap orang punya momen buruk, apakah dengan satu keburukan kita akan melupakan momen baik bersamanya #BukanPasanganSempurna

6.       Ia bukanlah toserba, semua yang kita butuhkan ada padanya. Ada kalanya dia bilang, maaf aku tak punya #BukanPasanganSempurna

7.       Kadang pendengarannya tak cukup mampu menangkap maksud kita #BukanPasanganSempurna

8.       Kadang tangannya tak seberapa kuat menahan beban kita. Dan dia tetap berusaha utk membuat kita bahagia #BukanPasanganSempurna

9.       Kadang matanya tak seberapa awas melihat lobang mengaga di depannya, padahal dia membawa kita sebagai penumpangnya #BukanPasanganSempurna

10.   Kadang lisannya tak seberapa pintar mengungkapkan perasaannya, tapi kita paham apa yg dia katakan #BukanPasanganSempurna

11.   Kita sering menuntut dia tuk Wow, padahal kita tidak pernah bisa WOW di matanya #BukanPasanganSempurna

12.   Mungkin dia bukan sosok romantis, tapi tahukah kita selama ini dia berusaha untuk itu? #BukanPasanganSempurna

13.   Mungkin dia bukan sosok paling bisa diandalkan, tapi tahukah selama ini dia mencoba tidak mengecewakan kita? #BukanPasanganSempurna

14.   Kadang dia nampak membingungkan, tahukah dia bingung karena memikirkan kita? #BukanPasanganSempurna

15.   Ia akan hadir melengkapi kekurangan kita, sebagaimana kita hadir melengkapi kekurangan dia #BukanPasanganSempurna

16.   Jika jalan pernikahan tak semulus yg diharapkan, maka doa dan sabar serta shalat akan jadi penolong kita #BukanPasanganSempurna

17.   Jika kata kata indah sudah tak lagi mempan, maka dibutuhkan semangat perubahan menjadi lebih baik di masa mendatang #BukanPasanganSempurna

18.   Suami mungkin tidak selihai politikus dlm berjanji, karena dia terlalu jujur pada hatimu #BukanPasanganSempurna

19.   Jika suami tak pandai memotivasi seperti motivator, karena ia hanya ingin terlihat aseli di matamu #BukanPasanganSempurna

20.   Dia mungkin tak pandai meramaikan suasana bak MC, tapi dia tahu kapan berada di sisimu selalu #BukanPasanganSempurna

21.   Dia tak bersuara merdu bak penyanyi pujaanmu, tapi dia tahu kapan berbisik lirih di telingamu #BukanPasanganSempurna

22.   Dia mungkin tak segagah atlit, tapi dia akan berusaha terus menerus bersamamu bahkan di saat kau sakit #BukanPasanganSempurna

23.   Dia mungkin galak, tapi galaknya itu karena ingin menjaga mutiara tetap di hatimu #BukanPasanganSempurna

24.   Mungkin banyak orang yang lebih cakep, tapi dia adalah amanah bagimu. Dia layak tuk kita muliakan #BukanPasanganSempurna

25.   Mungkin banyak lelaki yg lebih gagah, tapi dia paling gagah dengan segenap cintanya padamu #BukanPasanganSempurna

26.   Maka mhonlah ampun atas kurangmu memuliakan pasanganmu. karena mereka ada tuk bahagianya kita. #BukanPasanganSempurna

27.   Saat dia tidur tataplah wajahnya. Itulah wajah yang selama ini berusaha membahagiakanmu dengan tulusnya dia #BukanPasanganSempurna

28.   Maka sediakan dirimu tuk membantunya, menjadi hamba yang ingin nampak sempurna di hadapan Rabbnya #BukanPasanganSempurna

29.   Mungkin byk wanita yg lbh cantik dr istri kita, tp istri itu amanah yg harus kita jaga. Dia layak mdpt kesetian kita. #BukanPasanganSempurna

30.   Dia tidak minta dilahirkan tak sempurna, maka kenapa dia harus disalahkan atas ketidaksempurnaannya? #BukanPasanganSempurna

31.   Lepaskan egomu, dia memilihmu sebagaimana kamu memilihnya. Lengkap dengan lebih dan kurangnya kamu #BukanPasanganSempurna

32.   Jangan lihat pada gosongnya kue yg dia masak, tapi lihat betapa dia sungguh2 mempersiapkan makanan itu sebelumnya #BukanPasanganSempurna



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tak perlu

Nantinya, kita tak perlu membaca buku yang sama.
Aku memahami cara berpikirmu, bukan ia yang menulis buku di hadapanmu itu.
Nantinya, kita tak perlu menikmati jenis masakan yang sama.
Bukankah di dunia ini memang begitu banyak bumbu?
Nantinya, kita tak perlu jatuh cinta pada langit yang sama.
Pagi atau senja, sama-sama cantiknya.
Nantinya, kita pun tak perlu jatuh cinta pada Bumi yang sama.
Timur atau barat, sama-sama dalam kuasa-Nya.
Nantinya, kita tak perlu sibuk dengan hobi yang sama.
Kau tahu, bahagia itu memang timbul dengan banyak cara.
Nantinya, kita tak perlu menikmati kopi dengan cara yang sama.
Kopimu tawar tanpa gula. Aku, sebaliknya.
Bahkan, tak perlu suka keduanya.
Bisa jadi, kau justru membencinya. Tidak masalah.
Nantinya, kita pun tak perlu selalu satu suara.
Ada kalanya suarakulah yang kau tinggikan, meski kecenderunganku pada perasaan, bukan rasionalitas.
Nantinya, kita memang harus siap dengan segala pertidaksamaan.
Sebab nantinya, hidup yang kita jalani seperti Aljabar, tidak melulu tentang persamaan.
Nantinya, kita memang tak perlu memiliki banyak kesamaan.
Sebab apa jadinya pelangi jika ia berwarna merah semua?
Dan nantinya, kita hanya butuhkan ini yang sama.
Ini, yang mereka sebut cinta.
Cinta kita adalah cinta karena-Nya.
Kita masih satu frekuensi, kan?
Sefrekuensi menuju Surga-Nya
Jika frekuensi kita tak senada,
mungkin ini saatnya berbenah.
Agar untuk soal ini, kita sama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

lagi-lagi masalah yang itu

"Kalau suatu saat nanti suami minta izin buat nikah lagi, kamu kasih?"

seorang perempuan pernah bertanya demikian padaku. kami sedang berada dalam perbincangan alot tentang poligami. banyak pertanyaan yang muncul darinya, dan ini seperti permainan Siapa Berani, semakin lama pertanyaan yang diajukan semakin sulit, mulai dari "Kenapa Islam membolehkan?" sampai pertanyaan yang paling sulit, "Kalau suatu saat nanti suami minta izin buat nikah lagi, kamu kasih?"


 Setelah diam cukup lama, aku menjawab, “Jujur, aku tidak tahu.”

kami pun melanjutkan perbincangan dengan melibatkan lebih banyak perasaan.

"Aku tidak bisa katakan tidak, karena Tuhanku saja membolehkan. Aku juga belum sampai hati berkata Iya, aku perempuan normal, perasaan adalah senjata utamaku."

"Jadi, bagaimana?" perempuan itu masih menungguku.

"Begini, aku tidak tahu apakah hari itu akan datang. Maksudku, hari dimana suamiku meminta izin untuk menikah lagi. Tapi aku bisa pastikan, bahwa aku akan berusaha menjadi istri yang terbaik baginya, yang taat, yang siap diajak senang maupun susah, yang memperhatikan dan mengurus keluarga dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi setiap harinya. Aku akan jadikan diriku mencukupi segala kebutuhan dan melengkapi segala kekurangannya, dengan demikian, semoga hari itu tidak akan pernah datang dan aku tidak perlu menjawab pertanyaan itu, karena aku seorang sudahlah cukup.”

"Maksudnya? Jadi kamu tidak mau dipoligami nih?" tanya perempuan itu, mencari kepastian

"Kau tahu? Aku mencoba mengambil pelajaran. Barangkali Tuhanku membolehkan poligami untuk membuat para perempuan terpacu untuk selalu berusaha menjadi istri yang terbaik untuk suaminya, yang mencukupi suaminya setiap saat.  Bukankah pencarian kedua bisa jadi berawal dari perasaan berkekurangan yang ada pada pencarian pertama? Jika yang pertama sudah mencukupi, maka tidak ada alasan untuk yang kedua atau seterusnya.”

"Kau tahu? Aku tetap menentang poligami." ujar perempuan itu mantap

Perbincangan pun berakhir. Perempuan itu tetap dalam pendirian menentang poligami, dan aku tetap dalam keyakinan bahwa Allah Maha Adil pada laki-laki dan perempuan. 

dan aku sudah cukup lelah membahas tentang topik yang satu ini. jd jangan memancing, karena keyakinan dan prinsipku takkan berubah.-_-"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ngak ada salahnya

Pada suatu masa dalam hidup. Aku memiliki teman, laki-laki dan perempuan, yang keduanya saling memiliki perasaan namun keduanya tidak saling mengetahui.
Aku yang mengetahui dari tingkah cara matanya menatap atau cara bicaranya yang tiba-tiba berubah. Selebihnya semua berjalan seolah tidak terjadi apa-apa.

Keduanya memiliki prinsip yang sama, menolak pacaran se-islami apapun embel-embel dan argumentasi orang-orang yang berusaha mencari pembenaran. Aku mengamati keduanya hingga hari ini.
Keduanya adalah orang-orang yang sabar. Keduanya adalah orang-orang yang tulus. Perasaan adalah sesuatu yang fitrah, sesuatu yang suci. Yang menjadikannya buruk adalah perbuatan manusia. Cara seseorang menyikapi perasaannya menunjukkan tingkat pemahaman dan cara berpikirnya.

Temanku ini telah menunjukkan pemahaman terbaik yang pernah saya temui. Dia tidak menjadikan perasaannya sesuatu yang membuatnya pusing. Tidak karena perasaannya dia menjadi pribadi yang ragu-ragu. Dia tidak terlalu meladeni perasaannya dengan perbuatan-perbuatan tidak baik. Tidak pula berangan-angan.
Aku tahu dia sedang memperbaiki diri, kini bacaan kitabnya semakin banyak saja. Puasa senin kamisnya semakin rajin. Katanya, sesiapa yang belum siap menjalin ikatan mitsaqan ghaliza, disunahkan puasa senin kamis.

Perasaan itu fitrah, tidak perlu dan memang tidak bisa dihindari. Dia bisa datang kepada siapa saja tidak peduli penjahat kelas kakap ataupun aktivis dakwah garis keras. Yang membedakan adalah cara menyikapinya.

Banyak orang yang menindaklanjutinya dengan pdkt (seperti yang sering kita lihat) dan pacaran. Ada yang diam-diam menyimpannya dan mendoakan, Ada yang memilih taaruf terang-terangan dan melamarnya.

Nilai kesucian itu menjadi tanggungjawab sang pemilik rasa. Apakah mempertahannkannya sampai selesai atau merusakan kesuciannya ditengah jalan.
Apa yang menjadi sebab seseorang memiliki rasa satu sama lain sulit untuk aku ketahui, pertanyaan itu hanya bisa dijawab apabila kedua orang terikat menjadi satu.
Tidak ada yang salah dengan memiliki perasaan. Yang menjadikannya benar dan salah adalah cara menyikapinya :)



cc:bang kurniawan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

just say hello...

Bismillahirrohmanirrohiim...


aaah, udah lama ya ngak ngeblog? sebenarnya banyak hal yang ingin ditulis, yang ingin diceritakan, tapi berhubung belakangan aktifitas yang padat, terutama menjelang kelulusan ini *dikeplak massa*, maka untuk sementara ngak bisa berbagi apa-apa..

lagian mau niru-niru kakak-kakak tetangga sebelah, yang sengaja ngak update blog dalam masa-masa persiapan pernikahan #eh... apa hubungannya coba?

yasudahlah, dari pada jadi ngelindur mendingan mundur..^__^


 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jodoh Pasti bertemu



Jodoh ada dalam aneka bentuk: ada yang seperti panci dan tutupnya, berbeda 180 derajat, namun saling membutuhkan; ada yang seperti sepasang sepatu, sama persis dan satu sama lain bersedia menunggu ketika melangkah menuju tujuan yang sama; bahkan ada juga yang seperti air dan api, saling menghilangkan satu sama lain. Tidak bijak membanding-bandingkan jodoh sendiri dengan jodoh orang lain. Allah selalu paling tahu, tidak mungkin panci disandingkan dengan sepatu. Segalanya telah ditentukan menurut ukuran Allah yang lebih luas cakupan penglihatan-Nya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

-

Yang jadi bagianmu kan mendatangimu meski atas kelemahanmu. Yang jadi bagian orang takkan kauraih meski dengan kekuatanmu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tentang anak dan pernikahan lagi..:p

Ini adalah hasil diskusi (errrrr lebih tepatnya mendengarkan ilmu dari Al-Ustadz Dono) di buka puasa bersama 

Dono : pernikahan itu tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi-generasi terbaik Islam. Rasul pernah berkata bahwa sebaik-baiknya pemimpin adalah yang dapat menaklukkan Roma dan Konstantinopel. Sahabat kemudian bertanya kepada Rasul, mana yang lebih dulu akan ditaklukkan Islam, Konstantinopel atau Roma? Rasul menjawab Konstantinopel. Dan perkataan Rasul baru terbukti kebenarannya ratusan tahun kemudian. Benar bahwa Konstantinopel adalah yang lebih dulu ditaklukkan oleh pasukan Islam. Dan hingga sekarang Roma belum mampu kita taklukkan. Siapa yang waktu itu menaklukkan Konstantinopel? PASUKAN-PASUKAN TERBAIK. Siapa yang memimpin mereka? Al-Fatih, PEMIMPIN TERBAIK. Kita masih harus menaklukkan Roma dan untuk dapat menaklukkan Roma, kita setidaknya harus sejajar dengan yang telah menaklukkan Konstantinopel. Subhanallah sekali ya Allah menyejajarkan kita dengan Al Fatih, maka kita harus mampu mewujudkan generasi terbaik itu.

kita : #jlebbbbb

Achie : bagaimana pandangan Islam tentang wanita yang berkarir?

Dono : Islam sangat menghormati wanita. Ingat kisah nabi Yusuf dan Zulaikha? Di surat Yusuf diceritakan bagaimana Zulaikha menggoda dan memfitnah nabi Yusuf. Akan tetapi, Allah menceritakan kisah itu tetap dengan bahasa yang baik dan santun, meskipun jelas yang sedang diceritakan adalah kejahatan Zulaikha. Ini menunjukkan betapa Islam sangat menghormati perempuan dan meninggikan harga dirinya.
Sebenarnya tergantung apa visi dan misi yang kalian ingin bangun dalam keluarga. Kalau visinya ingin menjadi kaya raya, maka ya jelas suami dan istri harus berkarir. Tapi, kalau gw pribadi, seperti yang gw ceritakan mengenai Al-Fatih, ingin punya anak seperti Al-Fatih. Di dalam surat Luqman dijelaskan mengenai tanggung jawab orangtua kepada anaknya. Akan tetapi, apabila diperhatikan penjelasan tentang tanggung jawab seorang ibu lah yang paling banyak diceritakan. Kita sering bilang bahwa Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu. Tapi, ibu yang seperti apa? Ibu yang mendidik anaknya seperti yang telah diamanahkan di surat Luqman. Kalau tidak melaksanakannya, maka sebenernya perempuan tidak pantas mengatakan bahwa Surga ada di bawah telapak kaki mereka.

us : #jlebbbbbbbbbbbbbbbbbbb

Dono : Al-Fatih aslinya adalah anak yang nakal. Ayahnya adalah raja. Ayahnya tidak sanggup untuk mendidik Al-Fatih. Akhirnya Al-Fatih diserahkan kepada seorang guru untuk dibimbing. Guru tersebut bersedia membimbing Al-Fatih asalkan dia diperbolehkan melakukan apapun terhadap Al-Fatih. Suatu hari sang guru menyuruh Al-Fatih belajar, tetapi dia tidak mau. Lalu sang guru berkata, “aku akan mencambukmu kalau kau tidak mendengarkanku.” “Cambuklah jika kau berani.” Guru itu pun mencambuk Al-Fatih dan itu adalah pertama kalinya Al-Fatih dicambuk dan disakiti oleh orang lain dan itu sangat berkesan baginya. Pernah pula seorang gurunya yang lain, setiap hari mengajak Al-Fatih ke selat Bhosporus yang merupakan pemisah antara kerajaannya dan Konstantinopel. Setiap hari sang guru membawa Al-Fatih ke selat tersebut dan mengajaknya berjalan hingga batas yang ia mampu, dan mengatakan: “lihat kesana, suatu hari kau harus menaklukkan kota itu.” (kota yang dimaksud adalah Konstantinopel). See? Akhirnya dia berhasil menaklukkan kota itu dengan nilai-nilai yang ditanamkan gurunya. Disini terlihat bahwa untuk menciptakan generasi yang seperti Al-Fatih memang lo bisa meminta bantuan orang lain untuk mendidik anak kalau memang lo sadar diri kalau lo tidak sanggup, misalnya dengan mencarikan guru seperti yang dilakukan orangtua Al-Fatih. TAPI, KALAU SAYA PRIBADI, SAYA TIDAK MAU SURGA ITU SAMPAI TIDAK BERADA DI BAWAH TELAPAK KAKI ISTRI SAYA.

us : #jlebbbbbbbbbbbbb *alaihim jlebnya*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Buat kamu lagi deh..


Kepada : setengah (pasang) sayap

Hai, kemana saja kamu ? Sudah lama kunantikan. Eh, tapi tampaknya kita sudah sering bertemu,ya. Tuhan telah lama memperkenalkan kita, tapi Dia baru pertemukan kita saat ini.
Ah, setiap menatapmu, aku hampir tidak percaya. Ternyata ada wujudmu. Hahaa. Kadang2 kalau aku tak percaya, ingin kugigit pundakmu.

Ehm, kalau boleh kudeskripsikan. Menemukanmu seperti.. Menanti fajar terbit. Harus melalui bagian malam paling dingin,gelap,hampir putus asa; meskipun aku yakin fajar pasti terbit. Namun begitu melihat semburatmu yg keemasan, harapan itu terbentang. Dan aku semakin jatuh cinta melihat wujud utuhmu apa adanya. Mempesona. Gagah memukau. Menghangatkan asa yg hampir membeku tadi malam.

Hai kamu, aku tahu ini semua — ttg prosesi pertemuan kita dan kebersamaan kita kelak — akan berakhir pula. Seperti berakhirnya masa penantianku ketika itu. Tapi tahukah kamu, mendampingimu dengan setia dan berbagi segala rasa adalah pekerjaan termulia yg ingin kulakukan sebaik-baiknya.
Kepadamu. Rahasia kecil yg tak sabar ingin segera kubagi adalah : aku punya resep agar begadang malammu tidak menjenuhkan, agar pekerjaanmu bisa selesai, agar esoknya kau bersemangat menghadapi hari. Aku juga sudah merancang resep apa yang akan menyambutmu selepas berpeluh. Mau tahu ?

Warm Regards,
Tulang Rusukmu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Followers