RSS

menyikapi perbedaan.


 
tidak ada kecocokan yang absolute, karena manusia itu adalah ciptaan Tuhan yang limited edition...#ArsyaNurani

Sore ini karena tidak hujan deras, hingga aku tidak bisa langsung pulang ke Rumah, maka food court adalah pilihan yang tepat untuk beristirahat sejenak, karena kebetulan memang sedang melewati tempat tersebut. ^^

aku melihat dua pemandangan yang cukup kontras tentang dua buah keluarga, keluarga pertama terdiri dari dua setengah orang, ^^ (suami, Istri dan calon bayi dalam kandungan), sebenarnya sudah dari dalam supermarket aku bertemu dengan pasangan ini, aku melihat sang istri yang tengah hamil dengan perutnya yang sudah membesar mondar mandir bolak balik demi menukarkan struk belanja dengan sebuah hadiah, sementara sang suami bak seorang ajudan mengikuti dari belakang sambil mendorong kereta barang. hal yang terlintas dikepalaku adalah, suaminya tipe manutan, selalu dibelakang istri, rasanya ingin berkata "hey..kamu laki-laki, kamu pemimpin, harusnya kamu tidak seperti itu"..aaah, tapi abaikan saja, itu hanya imajinasiku saja..^^. sampai di food court pun aku masih melihat sang istri lah yang paling aktif, memilih dan memesan makanan, sementara sang sang suami duduk manis di meja yang telah mereka pilih.

dan keluarga kedua terdiri dari tiga orang, suami, istri dan seorang balita, dan inilah yang menjadi pusat perhatianku, karena mereka sangatlah berbeda *paling tidak dari kaca mata kuda ku*. karena sang suami adalah produk impor alias bule, tapi justru dari perbedaan itu aku melihat keunikan yang indah, mereka saling berkomunikasi untuk menentukan makanan apa? dan setelah berkeliling akhirnya mereka memutuskan makanan apa yang akan dipesan, sang istri disuruh untuk memesan, sementara sang suami mencari tempat yang nyaman untuk mereka, setelah itu sang suami dengan cekatannya mengeluarkan perlengkapan dan  mempersiapkan segala atribut anak mereka untuk bisa duduk di kursi yang disediakan *entahlah saya tidak tau apa itu nama alatnya* sehingga anaknya merasa nyaman untuk duduk dan makan satu meja dengan mereka, walau kelihatannya anaknya belumlah bisa duduk sendiri, tapi atas bantuan alat-alat yang dipasang ayahnya tadi, si anak bisa duduk dengan nyaman dan aman. melihat ayah yang cekatan itu merawat balitanya aku sedikit iri ^^
why? karena dia tipe laki-laki yang siap siaga, siap menjadi pemimpin, siap juga untuk melindungi, bukan hanya mengikuti aja mau nya istri.


karena perbedaan itu keluarga ini menjadi pusat perhatian, entah karena orang-orang disini jarang melihat bule, atau karena melihat bule yang merupakan ayah siaga.dan banyak pertanyaan dan pernyataan yang bertebaran di benak ku. mungkin jika menggunakan logika manusia, rasanya tak mungkin seorang bule sekeren itu mau menikah dengan seorang wanita pribumi dengan wajah yang sangat biasa, body yang juga sangat biasa. tapi itulah "Jodoh" siapa yang menyangka kalau jodoh si mbak itu adalah mas Bule yang gagah itu? ^^

kadang aku juga berfikir, perbedaan negara, perbedaan adat istiadat, bahkan mungkin perbedaan agama, rasanya itu tidak mudah untuk menjalani nya.. tapi mereka ini sanggup mengemas perbedaan itu dengan sangat indah dan manis..^^,  rasanya sangat kontras dengan yang lagi ngetren belakangan ini, anak muda pada marak pacaran dengan alasan penjajagan dan mencari kecocokan untuk menuju jenjang pernikahan, sementara yang telah menikah atas nama cinta dan merasa cocok, tak jarang baru seumur jagung sudah berebut melayangkan gugatan cerai..^^

apakah kecocokan itu sangat penting? lebih penting mana? mencari kecocokan atau mengemas perbedaan menjadi sesuatu yang indah?, mungkin aku sendiri lebih memilih mencari cara bagaimana mengemas perbedaan itu agar terlihat indah..karena menurutku tak ada kecocokan yang absolute, karena manusia itu ciptaan Tuhan yang limited edition...^__^
tidak mudah memang, tapi bukan berarti tidak mungkin kan? selama komunikasi dan adab-adab tetap terjaga sesuai aturan sang Pencipta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jangan pikirkan jodoh






jangan membuang waktu untuk memikirkan tentang jodoh.
siapaun pilihan Allah untukmu,
sedang apa dan dimana,
ajari hati untuk selalu mencintaiNya..
kelak engkau akan menemui cinta yang dicari.
karena sifat pribadi jodohmu bakal mencerminkan dirimu.
dan pilihan Allah itu selalu tepat pada waktu..

#NtMS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

layakkah aku meminangmu akhi...



Layakkah Aku Meminangmu akhi?



Perempuan sepertiku tak banyak.
Jangan tertipu oleh angka statistic yang mengatakan, perbandingan lelaki dan perempuan melebihi 1 : 4. Ada banyak kaum hawa di luar sana, tetapi percayalah, yang sepertiku hanya terbatas jumlahnya. Kalau kau bertanya-tanya, seperti apakah aku hingga sedemikian yakinnya, silakan renungkan.

Aku dan Dirimu
            Antara aku dan dirimu dibatasi oleh rasa malu dan cinta.
            Aku mencintai Robb ku melebihi segalanya, setingkat di bawahnya adalah lelaki paling mulia bernama Muhammad ibn Abdillah Saw. Setingkat di bawahnya adalah para shahabat, para salafus sholih. Setingkat di bawahnya lagi adalah para ulama dan ustadz di zaman ini yang selalu menyiangi taman hatiku dengan nasihat mereka. Layer terbawahnya adalah dirimu.           
            Jangan khawatir, aku selalu menyisihkan waktu untuk mendoakanmu menjadi pemimpin sejati, meski porsimu hanya kecil di hatiku.
            Cintaku padamu, meski tak mutlak, tetap utuh dan sempurna. Sebab ia disempurnakan oleh rasa malu. Malu pada Robb ku jika aku masih meminta sesuatu pada sesuatu selain dariNya. Malu pada Nabiku yang dalam pikirannya hanya terpikir ummat, ummat, ummat; tak tersedia secuil hasrat cinta picisan yang mungkin, sesekali masih menghampiri makhluk sepertiku.

Aku dan Ilmu
            Untuk lebih memahami dunia dengan segala permasalahannya, kapal besar yang akan membawa kita menuju negeri abadi, aku membutuhkan ilmu pengetahuan. Karenanya jangan heran, bila sebagian besar waktuku selain terisi oleh ibadah mahdhoh dan nawafil; kupergunakan untuk menimba ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang berada di majelis para sholihin atau di bangku akademis.
            Jika, kemudian aku tak menemukanmu, pada akhirnya ilmu pengetahuan kukejar demi mempersiapkan sumbangsihku yang lebih besar bagi umat. Jangan salah berpikir mengapa aku sibuk mengejar ilmu, strata satu, dua, tiga hingga ke negeri seberang. Sebab aku tak mau terlalu resah, sibuk memikirkanmu. Waktuku terlalu berharga untuk menangisimu. Ummat masih menanti muslimah sepertiku, berkiprah menyelesaikan masalah-masalah yang semakin berkembang dan kompleks dari waktu ke waktu.

Aku dan Dakwah
            Aku masih belum selevel  bunda Aisyah ra yang menghafal ribuan hadits. Belum selevel  Jahanara, putri Shah Jahan yang menelusuri jalan tasawuf usai bertikai dengan Aurangzeb, penguasa dinasti Mughal. Belum setara dengan Tawakkul Karman, peraih nobel perdamaian. Belum setara dengan Zaynab Al Ghazali atau Lathifah as Shuli, perempuan terhormat dalam pergerakan di Mesir.
            Tapi benakku dipenuhi bagaimana mengentaskan muslimah agar lebih memahami Islam secara utuh, bagaimana mengentaskan ibu-ibu dari keterpurukan ekonomi, bagaimana agar anak dan remaja tidak tumbuh di jalanan. Bagaimana agar kita punya kontribusi pada kehidupan bangsa dan negara.
            Dirimu, berada pada layer terakhir di benakku. Tentu, terselip keinginan untuk meraih tanganmu, bersama menapaki jalan yang penuh onak duri tetapi juga dipenuhi harapan dan kesempatan luas terbentang.

Aku dan Waktu
            Aku tahu, hidup dibatasi waktu.
            Setiap tahapan usia memiliki tugasnya masing-masing.
            Tapi aku tak mau dibatasi oleh budaya yang mengatakan bahwa usia lah yang memastikan perempuan harus memasuki usia pernikahan. Tak ada yang mampu memaksakan usia. Siapa dapat memastikan aku memilikimu di usia 20, 23, 25, 30 atau 38 bahkan 40 nanti?
            Aku tak memusuhi waktu, sebab, ia adalah salah satu sumpah Tuhan dalam al Ashr. Aku, bersahabat dengan waktu. Tak akan kuhitung tahun, bulan, pekan, hari apalagi detik hanya untuk memuja namamu dan menantimu mengetuk pintu rumah orangtuaku.
            Kau ada di sini, dalam hatiku, tetapi kusimpan rapi dan kulipat baik-baik dengan lapisan cinta dan malu. Aku tak akan memaksakan waktuku padamu, padaku, atau pada siapapun sebab setiap kejadian memiliki dimensinya sendiri-sendiri.
          Waktu yang kumiliki akan kuisi dengan sebaik-baik bekal, bagai backpacker yang mempersiapkan isi ranselnya dengan perkakas yang penting dan tepat. Lebih baik kuiisi waktu dengan menghafal Quran, membaca buku-buku, mengkaji ulang catatan pengajianku , berburu ladang dakwah baru, berbakti pada orangtuau, mengasuh adik-adikku dan bersilaturrahmi dengan karib kerabat; dan tentu saja, mengisi dahaga akan ilmu.

I am and Somewhere Out There
            Aku, tak sama dengan perempuan yang kau temui di jalan-jalan. Yang menghabiskan waktu di depan cermin dengan mematut diri, berhitung, klinik kecantikan mana lagi yang bisa dikunjungi. Aku, tak sama dengan perempuan yang sibuk berhitung, kelak suamiku berpenghasilan berapa sehingga mengajakku keliling Eropa?
            Aku tak ada di cafe, when night is still young.
            Aku tak ada di mall ketika di akhir pekan, berburu tas Hermes dan sepatu atau discount baju.
            Aku tak selalu ada di dunia maya, memandangi wajah kharismatikmu  di foto profil , yang sering melempar nasehat berharga dan banyak gadis terhenyak dibuatnya.
            Kalau kau mau mencariku, jasadku berada di belantara ladang-ladang dakwah. Di masjid, di perpustakaan, di kampus, atau menghabiskan waktu bersama teman-teman kampus; bersama kaum perempuan dan anak-anak, berbagi ilmu. Kalau kau mencariku, ruhku berada di outer space, ketika sepertiga malam. Mungkin kau bisa menemuiku di sana, saat kita tengah bermunajat bersama – meski tempat berbeda.
            Ketika gelombang elektromagentik cinta kita beradu dalam aura makrokosmos yang sama.
            Aku, berbeda dengan perempuan yang biasa kau temui.
            Maharku mungkin murah.
            Tetapi nilaiku, tak setara dengan emas yang kau bayarkan, insyaAllah.
            Jadi, kuharap kau mengerti.
            Kalau aku tak akan berkeliaran mencarimu, mengejar-ngejarmu.
            Semakin lama kau menunda waktu, memperpanjang list yang kau gunakan untuk meminang bidadarimu : yang cantik, yang mapan, berkarir, lulus dengan pendidikan strata tertentu, dari kalangan terhormat.
            Aku, biasa-biasa saja. Kecantikan istimewaku pada busana rapi dan kerudung yang kukenakan; pada lisan yang  kuusahakan bertutur dengan isi yang bernas. Kedua orangtuaku hanya orang biasa, dan aku adalah tonggak keluarga. Aku mungkin tak akan membuat heartbeat mu berdetak ribuan kali lebih cepat.
            Aku, mungkin hanya menawarkan sedikit. Untuk menghidupkan malammu. Untuk menjaga kehormatan, dunia dan akhiratmu. Pemikiran dan senyumku, semoga kelak bisa menaungi hatimu yang resah dan kelelahan. Jika, kau masih memimpikan daftar penantian akan bidadarimu, silakan. Mungkin namaku tak masuk disitu.
Meski waktu bersanding kegelisahan dan lelah; semakin aku tangguh dan kuat dalam penantian serta munajat kepadaNya.
Aku yakin, Ia akan memilihkan seseorang yang tepat dan baik untukku, mungkin itu bukan dirimu. Aku justru mengkhawatirkan dirimu, yang terlalu lama menunda dan menanti, membuat daftar yang semakin panjang; maka kau tak akan mendapatkan perempuan sepertiku. Sebab semakin lama, bukan diin atau dakwah yang menjadi pertimbanganmu. Dunia dan kecantikan, yang kau sebut-sebut diperbolehkan oleh baginda Rasul Saw, membuatmu semakin pemilih.

Aku punya sebuah kisah yang mungkin layak disimak utntuk pemuda sepertimu.
**************

Ahmad bin Aiman, sekretaris Ibn Thulun datang ke Bashrah. Ia disambut oleh Muslim bin Umran, saudagar terkaya . Muslim bin Umran, bukan hanya kayaraya tetapi juga tampan dan kharismatik.  Dalam jamuan makan kebesaran, datanglah kedua anak Muslim bin Umran. Mereka berdua sangat sopan santun, ingin berbicara dengan ayahnya dan menunggu kesempatan sang ayah datang. Ketampanan kedua anak itu mencengangkan para tamu, bukan itu saja, sikap yang sangat serasi antara akhlaq, pakaian dan rupanya membuat para tamu berbisik.
“Subhanallah,” decak Ibn Aiman. “Ibu anak ini pasti melebihi bidadari kecantikannya!”
Muslim bin Umran hanya tersenyum mendengar pujian para tamu dan berkata,” aku hanya ingin mengharapkan anda memintakan perlindungan Allah untuk mereka.”
Seluruh tamu penasaran dengaa kehidupan pribadi Muslim bin Umran, apalagi dengan kebahagiaan yang terlimpah demikian sempurna. Mereka memuji,  megatakan kepandaian Ibn Umran memilih istri yagn tentunya cantik jelita dan dari keluarga terpandang. tentu hal yang masuk akal bila Ibn Umran yag kaya da tampan mengambil gadis bangsawan. Siapa yang dapat menolak nya?
 Maka Muslim bin Umran berkisah mengenai masa mudanya.
Ia adalah pemuda petualang, suka berkelana, menimba ilmu. Hingga suatu hari tibalah di Balakh, ibukota Khurasan. Seorang Imam sholih bernama Abu Abdullah al Balakhi tengah membicarakan sebuah hadits dalam majelis,
“….seorang wanita yang hitam lebih baik dari wanita cantik yang mandul.”
Muslim bin Umran , yang muda dan penuh gairah, merasa belum pernah mendengar hadits tersebut. Apalagi penjelasan al Balakhi demikian mengesankan. Al Balakhi mengatakan bahwa, bahasa Arab sangat tinggi muatan sastranya. Rasulullah Saw senantiasa menghindarkan kata-kata celaan yang menyakitkan.
Al Balakhi mengatakan, bahwa makna “hitam” adalah salah satu istilah tersendiri, bukan makna hitam sesungguhnya. Hitam yang dimaksud adalah apa yang dibenci kaum lelaki dari wanita dalam hal bentuk dan rupa; menunjukan wanita yang tubuh dan auratnya tidak memenuhi selera. Ini dipakai Rasulullah Saw untuk mengangkat derajat & harkat wanita.
Al Balakhi melanjutkan, seorang perempuan yang cacat dan tidak cantik di mata orang lain, akan tampak menarik di mata anak-anaknya; bahkan lebih cantik dari ratu singgasana. Itulah penglihatan batin yang merasuk ke kedalaman makna. Jika menukik ke kedalaman jiwa, akan tampak kecantikan & keindahannya. Kehormatan perempuan terletak pada fitrah keibuannya. Meski perempuan itu jelek rupanya, jika ia memiliki fitrah keibuan maka ia jauh lebih cantik dari perempuan yang idnah raut wajahnya tetapi tidak menunjukkan fitrah sejatinya.
Hati dan akal harus diutamakan sebab mereka adalah dua pertiganya, bukan justru  sepertiga yang  harusdiutamakan.
Sembari menceritakan ulang ksiah perjalanan masa mudanya bertemu Al Balakhi, Muslim bin Umran menambahkan ayat,”…sekiranya engkau membenci sesuatu sedang di sana Allah SWT memberikan banyak kelebihan dan kebaikan padanya…           
Ibn Aiman melompat gembira.
“Ini adalah kata-kata malaikat yang kudengar dari lisanmu kawan, ya Umran!”
“Apalagi jika kau dengar sendiri dari Abdullah Al Balakhi,” jawab Muslim. “Dialah yang membuatku suka pada yang jelek, cacat dan hitam. Setelah aku melihat diriku secara jujur , aku menginginkan istri yang berinsan kamil, berakhlaq mulia. Aku tak peduli apakah ia cantik, manis ataupun jelek dan buruk rupa. Jika kewanitaan yang dicari itu ada pada setiap wanita, tetapi untuk akal belum tentu ada pada setiap wanita.”
Maka kemudian, Muslim bin Umran meminang seorang gadis.
Siapa oraagntua si gadis, tidak terlalu disebut. Sebut saja namanya syaikh Ahmad. Syaikh Ahmad menolak puluhan pelamar, menjaga putrinya dengan ketat dan menerima Muslim bin Umran. Ketika malam pertama Muslim melihat sang perempuan, seketika teringatlah ucapan Al Balakhi.
Di hadapannya berdiri seorang yang jelek dan cacat.
Tetapi gadis itu, dengan rendah hati memegang tangannya,
“Tuanku, akulah rahasia yang dijaga ayahku demikian ketat. Ia menerimamu sebab percaya padamu. “
Gadis itu mengambil kotak perhiasan.
“Ini adalah hartaku. Allah SWT menghalalkan Tuan mengambil istri lagi. Pakaialah harta ini jika Tuan mengiginkan kecantikan.”
Muslim bin Umran, demikian teringat akan nasehat Al Balakhi. Dengan lemah lembut ia berkata,
”Demi Allah, percayalah….kau akan kujadikan sebagian dari duniaku, dari segi apa yang yang dibutuhka pria dari wanita. Aku hanya akan menempatkan kau sebagai satu-satunya dalam hatiku. Kaulah wanita satu-satunya, akan akan menutup rapat mataku untuk wanita lain dan tak akan berpaling.”
Gadis itu, ternyata seorang yang cerdas dan baik hati. Semakin lama terlihat segar dan menyenangkan. Perlahan menghilang kejelekannya, yang tampak hanyalah akal dan kecerdasannya. Ia menjadi istri kesayangan saudagar terkaya Bashra, Muslim bin Umran.
Para tamu di jamuan itu ternganga, terhenyak. tak menyangka seseorang seperti Muslim bin Umran memiliki istri yang jauh dari perkiraan mereka! Mereka merasa sangat malu di hadapan Muslim bin Umran yang memiliki keluhuran budi tak terduga
Ibn Aiman terharu.
Muslim memandangnya tersenyum,
”..lihatlah kedua anakku yang elok, Saudaraku. Kurnia Allah , mukjizat keimanan…..”
*************


#entah siapa yang akan ku pinang dengan surat ini..:)
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tipe laki-laki yang harus diwaspadai part 1

Bismillahirrohmanirrohiim..

"laki-laki yang baik itu adalah laki-laki yang bisa menghormati wanita" Perisubuh

kalimat itu yang tertanam kuat di diriku, dan kalimat itu juga yang membuat sikapku seperti keras dan jutek kepada kaum adam itu, terutama yang baru aku kenal. bukannya sengaja nyari permusuhan atau mau mancing ikan keributan, hanya saja aku langsung mendadak illfeel, jika dihadapkan kepada laki-laki yang ngak bisa menghormati wanita, ngak punya sopan santun dan tata krama dan paling ngak suka ama laki-laki yang sotoy SKSD alias sok tau, sok kenal dan sok dekat, 

dan hal itu juga berlaku umum dan jamak kepada setiap laki-laki. tidak terkecuali buat calon imamku nanti, tidak jarang setiap yang maju menawarkan diri *eeaaa* langsung gugur dimataku, karena bukan apa-apa nih yaaa... kebanyakan laki-laki sekarang kurang banget etika nya dalam berkomunikasi. oke guys berikut adalah tipe laki-laki menurut kacamata kuda ku yang diambil dari pengalaman pribadi, smoga bisa jadi bahan referensi..*jiaaaaa*
1. tipe laki-laki detektif
laki-laki tipe ini usilnya ngak tanggung-tanggung, pengen tau aja setiap kegiatan mu, pengen tau aja kamu lagi ngapain, dimana, sama siapa, udah makan apa belum. aduuuh ni tipe laki- laki ini ngak banget deh, belum apa-apa aja udah pengen tau aja, padahal bukan siapa-siapa kamu kan girls?, bisa dibayangin ngak sih bakal jadi macam apa laki-laki macam ini? bukan salah "perhatian"nya sih, cuma salah waktu, salah tempat dan salah orang.. jika dia bisa sok perhatian ama yang ngak halal buat dia, bisa dibayangin ngak sih? berapa banyak cewek-cewek lain diluar sana yang dikasi perhatian palsu yang serupa?? itu makanya cowok tipe ini langsung coret aja dari daftar cowok idamanmu meskipun do'i kece membahana badai.. EGP..

2. tipe laki-laki setengah alim.
why aku bilang laki-laki ini tipe setengah alim? karena klo sepintas lalu diperhatikan tata krama dan sopan santunnya cukup baik, kalo manggil cewek itu "ukhti" tapi dibalik itu semua ada maksud tersembunyi, apa lagi klo bukan meluluh lantakan hati wanita, pertama ngajak kenalan, trus mulai muji-muji, senang dengan cara berpakaian wanita yang menutup aurat lah, senang dengan kaliamat-kalimat tausyah yang keluar dari mulutmu ukhti.dn ujung-ujungnya minta diajarin, minta di bimbing ke arah yang lebih baik lagi..

hello girls, jangan karena sopan santun nya dan pujiannya trus hatimu luluh, you know lah dia melakukan itu karena dia tau wanita paling lemah di "telinga" makanya dia memberikan pujuan dan sanjungan setinggi bintang di langit. sekarang coba kamu pikir, kenapa dia harus senang dengan cara berpakaian mu yang sesuai dengan tuntutan syar;i, apakah itu sebuah trand? mode terbaru? No..girls, itu semua udah baku di dalam alqur'an, setiap wanita Wajib menutup auratnya. dari zaman fatimah az zahra masih hidup sampe sekarang trand berpakaian muslimah harusnya memang seperti itu, so ngak ada yang aneh kan? klo dia laki-laki yang baik harusnya dia tidak memuji mu, tapi memuji Tuhan kita, memuji ajaran agama kita yang sangat indah mengatur semuanya..*setujuuu apa setujuu*

dan jika dia ingin minta bimbinganmu untuk memperbaiki pemahaman agamanya...cepat sadar ya girls, jangan merasa kalau dirimu sudah hebat, percaya dech itu hanya sebuah jebakan badman dari seorang man yang bad *halaaah bahasanya*. you know kan girls, "kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita" (An Nisa: 34)   jadi bisa dibayangkan donk girls laki-laki macam apa dia? berarti dia bukan tipe laki-laki pemimpin. kalau lah memang ilmu agamanya masih kurang, dan dia berkeinginan untuk menuntut ilmu dan memperbaiki diri kearah yang lebih baik harusnya dia minta bantuan ustad atau mencari mursyid maupun murobbi, yang tingkat keilmuan mereka tentulah tidak ada keraguan... bukan begitu girls??

3. laki-laki tipe Islami banget.
waaah ini beda kontras dengan tipe ke dua diatas, paling tidak pemahamannya setingkat lebih maju dibanding laki-laki tipe ke dua, dan kepinterannya juga setingkat lebih maju dibanding laki-laki tipe ke dua. dari segi agama mereka ini tergolong mumtadz, pinter, dalil dan ayat alqur'an banyak bertebaran dikepalanya, makanya tak heran begitu kenalan dengan akhwat do'i langsung mengajak ta'aruf, khitbah dan bahkan ada yang langsung berani ngajak nikah?

sampai disitu apakah ada yang salah girls?? buat ukhti-ukhti yang merindukan sosok pendamping yang halal, di jamin laki-laki tipe ini langsung bikin klepek-klepek  yaaa kaaan?? karena laki-laki tipe ini adalah laki-laki yang menjadi dambaan tidak keluar dari jalur agama, tapi wait girls..!!! sadarkah kita ada yang salah dengan laki-laki tipe ini? kita smua harus waspada girls, jangan mau dijadikan sebagai ajang uji coba, jangan mau dijadikan sebagai pelampiaskan rasa penasaran mereka terhadap diri kita dengan dalil tukaran CV untuk ta'aruf, 

karena bukan itu ta'aruf yang Rasullullah ajarkan. karena ta'aruf itu dilakukan jika sudah siap untuk menikah alias tidak ada lagi kata "TAPI" dalam kamus hidupnya, dan dalam ta'aruf pun tujuannya bukan mencari kecocokan,apa lagi penilaian fisik, karena aturan dalam islam sudah cukup jelas, sehingga hal yang bersifat duniawi bukan lah jadi alasan untuk membatalkan ta'aruf. dan yang paling utama Girls niat ta'aruf itu tidak disampaikan langsung kepada kamu, melainkan kepada pihak ke tiga, bahkan langsung ke orang tua mu klo perlu. so klo ada ikhwan yang langsung ngajak kamu ta'aruf, kayaknya perlu dipertanyakan nich motif ta'arufnya..:)

engkau pasti tidak relak kan girls menjadi ajang uji coba dalam ta'aruf, so be carefull and be Great muslimah jangan gampang menilai laki-laki dari apa yang terlihat, gunakan akal dan hati, makanya kita perlu ketajaman mata hati, dan ketajaman mata hati tidak akan di dapat jika kita akrab dengan maksiat, so perbanyaklah ibadah dan tingkatkan ibadah sunnah agar allah menganugrahkan kita ketajaman mata hati.  

oke guys, kayangnya sekian dulu dech share kita kali ini, lain waktu akan disambung lagi, mudah-mudahan bermanfaat dan kalo ada yang salah mohon koreksinya. 

be a Great and smart Muslimah..^_^ 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Followers