Kepada : setengah (pasang) sayap
Hai, kemana saja kamu ? Sudah lama kunantikan. Eh, tapi tampaknya kita
sudah sering bertemu,ya. Tuhan telah lama memperkenalkan kita, tapi Dia baru
pertemukan kita saat ini.
Ah, setiap menatapmu, aku hampir tidak percaya. Ternyata ada wujudmu. Hahaa.
Kadang2 kalau aku tak percaya, ingin kugigit pundakmu.
Ehm, kalau boleh kudeskripsikan. Menemukanmu seperti.. Menanti fajar terbit.
Harus melalui bagian malam paling dingin,gelap,hampir putus asa; meskipun aku
yakin fajar pasti terbit. Namun begitu melihat semburatmu yg keemasan, harapan
itu terbentang. Dan aku semakin jatuh cinta melihat wujud utuhmu apa adanya.
Mempesona. Gagah memukau. Menghangatkan asa yg hampir membeku tadi malam.
Hai kamu, aku tahu ini semua — ttg prosesi pertemuan kita dan kebersamaan
kita kelak — akan berakhir pula. Seperti berakhirnya masa penantianku ketika
itu. Tapi tahukah kamu, mendampingimu dengan setia dan berbagi segala rasa
adalah pekerjaan termulia yg ingin kulakukan sebaik-baiknya.
Kepadamu. Rahasia kecil yg tak sabar ingin segera kubagi adalah : aku
punya resep agar begadang malammu tidak menjenuhkan, agar pekerjaanmu bisa
selesai, agar esoknya kau bersemangat menghadapi hari. Aku juga sudah merancang
resep apa yang akan menyambutmu selepas berpeluh. Mau tahu ?
Warm Regards,
Tulang Rusukmu
1 komentar:
kak arsya, tulisannya selalu menyentuh, slalu suka baca tulisan kaka.
Posting Komentar