RSS

sekali lagi tentang jodoh.

bismillahirrahmanirrahiim 



Dalam jodoh ada yang jauh lebih berperan dari proses memilih dan dipilih, menemukan dan ditemukan. membuatnya bertahan. Dan itulah tantangan terbesar. Karena jodoh tidak hanya awal dan akhir, tapi juga sepanjang perjalanan. Melewati banyak kerikil tajam lalu berdarah bersama, namun tetap berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tetap berada di satu garis takdir yang sama..

Ketika hati sudah menentukan pilihan, diantara masing-masing kita mungkin pernah bertanya-tanya sendiri,  “Apakah benar dia yang terbaik untuk saya?”
Lalu kamu temukan apa dari yang kamu tanya?

Saya suka beranalogi sendiri, kira-kira seperti ini;

Dia yang terbaik atau tidak untuk hidupmu, tergantung dari seberapa besar kamu merasa cukup.
Wanita itu ibarat tulang rusuk untuk lelaki, dia menjaga hati.
Lelaki ibarat tulang pada punggung untuk wanita, menjaga agar tetap kuat.
Keduanya saling menjaga, saling melengkapi. Dan diantara keduanya memang bengkok (tidak lurus).
Keduanya sama,tidak sempurna.


~smoga bisa saling melengkapi..~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kau telah mengubah duniaku..

Bismillahirrahmanirrahiim...

pertama kali dalam hidup saya, saya berdoa semoga diberi umur yang panjang dan berkah. why? karena saya ingin menjadi bagian dari tumbuh kembang anak-anak saya nantinya. do'a itu bukan hanya untuk diri saya sendiri, tapi untuk suami tercinta juga. karena saya ingin anak-anak nanti dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang utuh. terlepas bagaimana rencana Tuhan nantinya. tapi sebagai hamba yang diizinkan untuk meminta. maka itulah permintaan terbesar saya saat ini.

permintaan seperti itu bukan tidak beralasan. karena sisi manusia saya amat sangat terusik dengan beberapa kejadian yang telah terjadi disekitar saya. sekuat apapun saya mengatakan saya bisa merasakan penderitaan mereka, namun semua itu tidak akan sama rasanya, karena saya tidak berada diposisi yang sama dengan yang mereka alami. 

saya tidak pernah bisa membayangkan apa rasanya menjadi istri yang sedang hamil 7 bulan ditinggal wafat oleh suaminya. hal ini terjadi pada istri teman saya, tepat saat kehamilan saya juga menginjak 7 bulan. berita wafatnya teman saya ini membuat saya shock dan menjadi parno. saya selalu khawatir saat suami pergi bekerja, takut terjadi sesuatu dengannya. itu makanya belakangan saya menjadi sedikit lebih cerewet mengingatkan suami untuk berhati-hati dalam perjalanan, dan do'a yang tak pernah putus untuk keselamatan suami. 

tidak berselang lama dari kecelakaan teman saya itu, beberapa tetangga saya pun kehilangan suami dengan kondisi yang berbeda-beda. lagi-lagi saya merasa shock. dan setelah itu saya mendapat kabar seorang teman telah wafat dalam jihad melahirkan seorang anak. kabar ini membuat saya kembali terenyuh. saya tak bisa membayangkan jika ini terjadi dengan saya. bagaimana dengan anak saya? bagaimana dengan keluarga saya? bagaimana tumbuh kembang dan pendidikan anak saya? aaah...ada terlalu banyak pertanyaan yang bermunculan dikepala saya.

belum lagi beberapa kali saya membaca cerita temen-temen tentang anak-anaknya yang mengidap penyakit ini dan itu. hal itu membuat saya miris, dan merasa sangat bersalah. soalnya selama kehamilan saya merasa sedikit banyaknya saya lalai dalam memperhatikan kesehatan saya. padahal ada janin yang sedang tumbuh dan berkembang dalam rahim saya. aaaah..bodohnya saya.. smoga kelak anak saya baik-baik saja dan sehat.

saya cuma bisa selalu berdo'a, smoga saya dan suami diberi umur yang panjang dan berkah sehingga kami bisa mendidik anak-anak kami dengan baik dan bisa mengantarkannya kedalam kehidupan yang baik nantinya. dan anak-anak diberi kesehatan lahir dan batin.

yaaa.. anak telah membuat pikiran saya banyak berubah, saya yang selama ini tidak pernah memikirkan akan diberi umur panjang atau pendek, akan bagaimana bagaimana nantinya. sekarang menjadi lebih peduli dengan kehidupan dan kesehatan. saya selalu memohon semoga kami bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak. menjadi pribadi yang semakin baik dari hari kehari. dan terus belajar dari hari ke hari.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

mungkin begitulah caranya.

bismillahirrahmanirrahiim...

bicara tentang pernikahan memang tak akan ada habisnya. karena dunia pernikahan adalah dunia penuh dengan kisah dan kasih. tidak bermaksud menghakimi apalagi mencemooh. cuma belakangan ini aku menjadi heran dengan pernikahan teman-temanku. terutama yang usia pernikahannya tak jauh beda dengan pernikahanku.

diusia pernikahan yang masih seumur jagung harusnya banyak kisah romantis yang tersebar dalam kehidupan rumah tangga. tapi entah mengapa belakangan ini aku melihat dari status-status maupun curhatan teman-temanku, sepertinya mereka tidak bahagia menikah. bahkan ada yang bilang "menyesal". 

ingin berkaca pada pernikahan sendiri. sejauh ini aku menikmati pernikahan ini (semoga sampai akhir hayat nanti). kalaupun ada riak-riak kecil dalam perjalanan kami aku rasa itu hal yang sangat wajar. karena bagaimanapun kami dibesarkan dari dua dunia yang berbeda ditambah lagi sebelumnya tidak ada penyesuaian. sedangkan yang sebelumnya melakukan penyesuaian alias pacaran saja lebih sering dihantam gelombang. apalagi yang tidak melakukannya. :) tapi justru tanpa penyesuaian itu yang membuat smua menjadi lebih indah (setidaknya ini menurut aku saja)

kadang pikiran bodoh saya sering berfikir "bagaimana kelak jika kami dipisahkan?". karena entah bagaimana dengan ajaibnya rasa "memiliki" itu timbul. rasa saling khawatir sering kali menghampiri. khawatir kalau terjadi sesuatu dengan dia jika tak berada dalam jangkauan penglihatan. entahlah pokoknya aku merasa keselamatan dia adalah yang utama, kadang sampai lupa dengan diri sendiri, dan begitu juga aku melihat pada dirinya. 

tak terbayang bagaimana rasanya berada dalam posisi teman-teman yang sering berkonflik dalam rumah tangganya. makanya aku kadang suka bingung mau berkomentar atau ngasi saran apa jika ada teman yang curhat. karena aku sendiri tidak mengalaminya dan tak bisa membayangkan jika seandainya mengalaminya. 

selama 8 bulan pernikahan ini hanya satu malam kami terpisahkan itupun karena dia harus pergi iktikaf diluar kota dan kondisiku tak memungkinkan untuk ikut. dan itu adalah satu malam terpanjaang dalam hidupku. mungkin menurut sebagian orang itu terlalu berlebihan. tapi entahlah. jika melihat kehidupan orang lain. sepertinya mereka enjoy-enjoy aja berpisah satu dengan lainnya bahkan bisa berbulan-bulan. jadi ingat kata om mario. mungkin begitulah cara mereka mencintai. ada orang yang mencintai dengan cara kasar, suka marah-marah ataupun benci-bencian, tapi ada orang yang mencintai dengan cara halus.

aku cuma berharap semoga teman-teman yang sedang berkonflik disana, smoga cepat menemukan cara mencintai yang halus. agar tak ada yang tersakiti satu dengan yang lainnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bagaimana Bila Akhirnya Ku Cinta Kau dari Kekuranganmu Hingga Lebihmu

Bismillahirrohmanirohiim…


Tidak terasa besok udah 4 bulan aku menyandang status sebagai istri orang. 4 bulan memang waktu yang singkat , perjalanan kami ini memang belum ada apa-apanya, mungkin yang terlihat masih indah-indahnya saja, jikapun ada masalah bukan lah masalah yang besar.

4 bulan perjalanan ini, membuat aku semakin mengerti, siapa laki-laki yang telah mengambil tanggung jawab atas hidupku dengan mahar Ar Rahman dan sebuah cincin. Laki-laki biasa nan sederhana, tetapi tak pernah sederhana dan biasa dimataku, karena apa yang telah dilakukannya buatku.

Suamiku itu adalah laki-laki yang sangat penyabar, terutama sangat sabar menghadapi sikapku yang kadang memang suka keterlaluan, suka ngambek dan keras kepala stadium akhir apalagi kalau ditambah dengan sikap jahil tingkat kayangan. Dijamin hanya sedikit orang yang sanggup menghadapinya, kalau ngak bener-bener cinta dan sayang sama aku, aku yakin ngak bakal sanggup bertahan dalam 2 hari..  :)

Suamiku itu adalah laki-laki yang sangat pengertian, bahkan disaat aku tak mau mengerti dia sanggup untuk mengerti #lhoo.. dia tidak pernah mau memaksakan apapun terhadap aku, mengerti kalau istrinya ini suka berubah mood tanpa angin dan hujan, mengerti kalau pada saat-saat tertentu istrinya ini berubah jadi sensitive, dan sangat mengerti ketika rewelnya kehamilan di trisemeter pertama istrinya ini tidak bisa berbuat banyak.. aaah.. sungguh banyak pengertian laki-laki ini, bagaimana mungkin cinta itu tidak semakin mekar terhadapnya.. :)

Suamiku itu Adalah laki-laki yang tenang, sangat tenang dalam menghadapi sikap istrinya yang cepat panik ini, terkadang hanya dengan memandang wajahnya sudah membuat aku tenang. Dia paling tau cara membuat aku tenang ketika Insomnia dan disleksia ku kumat.. :)

Suamiku itu bukan laki-laki yang romantis sebelumnya, tak pernah aku menemukan dia menyebarkan kata-kata romantis, dia lebih cendrung to the point. tapi setelah dia berubah status menjadi suamiku, sering sekali dia memperlakukan aku dengan romantis, dia tidak pernah absen mencium istri setelah sholat maupun sebelum meninggalkan rumah, meskipun kadang istrinya lg ngambek..hehehe,  dan tiada hari tanpa berkata-kata romantis, terkadang aku suka tertawa geli klo dia sudah bersikap romantis, soalnya dari dulu aku paling anti diromantisin, makanya aku susah bin sulit untuk bisa bersikap romantis padanya, but, I will try honey.. :)

Suamiku itu adalah Ayah yang hebat, ayah siaga, ayah yang selalu mengelus dan menyapa anaknya dengan ayat-ayat Alqur’an, dan lucunya si dedek langsung tenang klo udah dingajiin ama ayahnya. Dia  ayah yang selalu siaga saat istrinya lagi mual dan muntah, padaha aku tau pasti dia paling tidak tahan melihat orang muntah, biasanya klo ngeliat orang muntah dia pasti ikutan muntah, tapi demi anak dia bisa tahan menghadapi istrinya yang lagi muntah-muntah sambil dipijitin, setelah itu beresin semua bekas muntah. Bahkan dia rela masakin istrinya ini malam-malam asalkan mau makan. Aah..sungguh ayah yang luar biasa..we love you honey.. betapa beruntungnya kita punya dia dek..*elus-elus perut*


Suami saya itu baaaaik sekali, dia bisa banget dimintain tolong. Tolong masukin motor, tolong beliin makan kalo saya lagi males masak, tolong bantuin nyuci, pokoknya siap sedia deh diminta bantuan..
Padahal saya sering banget ngomel di rumah.. ngeluh ini itu.. belanja ga kira kira.. cuek.. masak keasinan.. eh iya, omong-omong soal masak.. suami juga ga pernah ngeluh tuh soal masakan saya. Kritik mungkin iya, soalnya perbedaan selera kita yang signifikan, saya suka manis dia suka pedas, tapi kritikannya  ga nyampe signifikan lah di hati saya. buktinya aja saya lupa sama kritikannya :)
Padahal saya bukan tipe istri yang ngelayanin suami banget-banget. Haduuuuhhh.. di titik ini kok saya ngerasa jadi istri yang ga shalihah banget ya? :(

Tuh kan, suami saya itu baiiiiikk sekali... kadang saya berpikir, he should get someone better than me. harusnya bukan saya, tapi... *sensor* hihihi.. Ah jadi inget, saya juga masih suka ledekin dia tentang beberapa "pihak" yang bersedih atas pernikahan kami (no offense, mba sis, mas brooo >.<) suka ungkit-ungkit masa lalu.. Padahal dia terhadap masa lalu saya? Zero. Ga ada euy yang diungkit mungkin karna takut cemburu hehehe..

Dia itu, memang pernah bikin saya kesel. sering malah, soalnya dia paling suka banget ngelus-ngelus dan pegang-pegang pipi saya, dan itu bikin saya kesel tingkat RW. kesalahannya juga ga sedikit.. Tapi kebaikannya jauh lebih banyak lagi.. itu yang suka saya lupa.. sebagaimana saya juga lupa, bahwa dia sedang belajar dan bertumbuh. untuk jadi Muslim yang lebih ta'at, suami yang lebih shalih, dan Ayah yang lebih bijak. Pun saya, dengan kesalahan yang mungkin jauh lebih banyak kepadanya, sering lupa. Bahwa bakti padanya jauh dari sempurna. Saya sering banget bertanya, "Bahagiakah dia beristri saya? senangkah? ridha kah?" Ah ya, bahkan perilah ridha pun saya abai: Ridha dia adalah syurga yang saya cari.

Ada banyak kebaikan yang belum saya rangkum.. Tapi mudah-mudahan tulisan ini bisa jadi pengingat tiap kali saya kesal. buat mengingatkan betapa banyaknya daftar kebaikan dia yang makin memanjang dari hari ke hari. Buat jadi muhasabah saya. Bahwa,  I couldn't ask for more. Dan setelah ini, harusnya cuma ada syukur dan sabar. :')

aku cuma mau bilang, makasih ya buat semuanya.. dan untuk semua kebaikanmu, biar Allah saja ya yang membalasanya? Do'ain supaya aku bisa jadi istri yang lebih shalihah, lebih muthi'ah.. supaya dedek bisa jadi ummahatul madrasah buat semua anak-anak kita (ini do'a jangan dibilang lebay yeeee!).

Biar gimanapun kamu, syurga ku ada di bawah telapak ridha'mu.. Semoga kita ce-esan sampe ke syurga ya? (mudah-mudahan kamu nolak kalo dikasih bidadari sama Allah nanti, hihihi..).

kelak, ketika kau tanya padaku (lagi)
"Kenapa cinta sama Abang?"
maka semoga imanku menjawab,
"Karena Allah mewajibkan istri untuk mencintai suaminya.."

Sebab hanya alasan itu lah,
yang akan membuat baktiku tak berubah 
di segala cuaca rumah tangga kita
sebab Allah selalu ada
sebagai alasan dari semua cinta..

Makasih, suamiku sayang...
 Udah sangat mengkhawatirkan dedek...
 Udah sangat menjaga dedek dari hal apapun yang akan melukai maupun menyusahkan...
 Udah gak bisa tidur karna jagain dedek...
 Udah ngelakuin banyak hal buat dedek dan anak kita...
Makasih selalu mendidik dedek untuk jadi istri yang sholehah

 You're just the best I ever had...
 I love you...
 jgn jealous lagi yaa...^__^

"buat istri yang pintar ghaddul bashar, suaminya jadi pria terganteng di dunia. Kalau istrinya qanaah, uang receh suami jadi harta karun. Dan buat istri yang tawadhu', suaminya adalah keturunan asli (tanpa bahan pengawet) pangeran surga. " d(^_^)b

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menikah Itu.....

Bismillahirrohmanirrohiim….

Ini hanya coretan tak penting sebaiknya jika anda sibuk atau tidak mau buang-buang waktu sebaiknya abaikan saja. Karena coretan ini hadir Dalam rangka menjawab pertanyaan teman-teman yang kepo atas jungkir baliknya kehidupan aku beberapa bulan belakangan,*halah*. Berharap dari curhatan gaje ini masih ada secuil hikmah yang bias diambil.

Sejak kapan memutuskan akan menikah? Ini adalah pertanyaan paling wahid yang ditanyakan oleh para jombloer yang menanti jodoh *senyum lebar*. Sejujurnya aku dengan sangat mantap memutuskan akan menikah adalah di awal tahun 2013, tapi bukan berarti aku ingin menikah diawal tahun. Sebagaimana tertuliskan di dreambook tercatat disana rencana pernikahan akhir tahun 2013. Dengan siapa? Tentu saja saat itu tidak tertulis dengan siapa. Karena belum terbayang akan menikah dengan siapa. Hanya menuliskan tanggal, serta mahar yang di inginkan. Dan singkat cerita, peristiwa sakral itu terlaksana sehari lebih cepat dibanding yang tertulis di dream book.

Bagaimana prosesnya? Prosesnya sangat singkat dan ngak ada yang tau selain keluarga besar. Kenapa yakin memutuskan menikah dengan dia yang notabene belum dikenal luar dan dalam? Jawabannya cukup singkat. Karena dia sanggup memberikan mahar yang di inginkan *halah*. Kesiapan dia jadi imam sholat sudah tidak diragukan lagi, itu sudah lebih dari cukup. Intinya agamanya TOP udah gitu aja.

Bagaimana rasanya menikah? Ini adalah pertanyaan yang susah dijabarkan jawabannya. Buatku menikah bukan hanya sekedar menemukan jodoh, tapi lebih kepada menemukan teman untuk perjalanan panjang. Yang namanya “teman” tentu ada aja hal-hal yang membuat kita sepakat dan bertolak belakang.

Kata orang awal-awal pernikahan itu selalu indah. Buatku tentu saja bukan begitu. Justru awal-awal pernikahan adalah masa-masa yang paling rawan. Jadi ingat nasehat konsling pranikah di BKD kemarin. “bibit masalah itu bisa dimulai sejak malam pertama”. Tentu saja apa yang dilakukan beresiko menjadi bibit masalah, mengingat kita dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda, dididik dengan cara yang berbeda. Pola pikir kita yang berbeda. Jadi sangat wajar sering terjadi konflik.

Bagaimana tidak menjadi konflik klo yang satu suka tidur mati lampu tapi pasangannya suka tidur dengan lampu menyala, yang satu suka masakan pedas yang satunya suka masakan manis. Yang satu berharap diperlakukan romantis tapi pasangannya justru tidak bisa berlaku romantis. Tapi uniknya selalu ada cara dan muara yang bisa menyatukan perbedaan yang berpotensi konflik tersebut.

Kehidupanku sekarang tentu bertolak belakangan dengan kehidupan yang dulu, kalau dulu terlalu fokus pada karir dan pekerjaan, tak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga, maka kini harus fokus pada suami dan rumah. Bagaimana rasanya pindah dunia? Aaah.. susah diungkapkan dengan kata-kata, but, I’am Happy.. menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga itu sangat menyenangkan.

Sekarang setiap hari yang ada dikepala “apa yang harus dilakukan agar suami senang?”.why? karena dia adalah kunci surga dan neraka ku.  Karena ini pengalaman pertama kami menjadi suami dan istri maka tak jarang hal-hal konyol sering terjadi.  Aku yang berlatar belakang sangat cuek dan santai, terkadang suka lupa klo ngomong ama suami seperti ngomong ama teman sendiri, tak jarang suami mengajarkan bagaimana berkata-kata romantis, tapi dasar akunya dudul.. susah banget untuk melakukan hal tersebut, yang ada malah bikin geli sendiri klo aku berkata-kata romantis.

Karena perbedaan karakter inilah membuat kita selalu salah tingkah, dan belakangan timbul kebiasaan ajaib yang tidak baik. Kalau mau sholat berjama’ah suka ketawa-ketiwi  ngak jelas mengingat kekonyolan yang dilakukan.  Jadilah sholat berjama’ahnya berulang-ulang karena tiba-tiba ditengah sholat jadi tertawa, dan parahnya jika salah seorang tertawa yang lain ikut tertawa.. *ya Tuhan ampunilah dosa hambaMu yang manis ini..*

Apalagi kebiasaan suami yang suka menggoda istrinya ketika sholat sunnah.. hal itu membuat mengerjakan sholat menjadi lama, tapi yang paling bikin aku bahagia adalah sekarang ada guru ngaji dikamar *eeaaaa*. Rasanya nano-nano banget ketika suami mengajarkan membaca Alqur’an yang bener.. berasa kayak anak TK lagi *kemudian malu*

Yang paling disyukuri dalam pernikahan ini adalah ibadah semakin meningkat, sholat berjama’ah semakin sering, sholat malam selain makin meningkat  juga  karena ada  yang nemenin..pergi pengajian ada yang nungguin juga.. klo salah ada yang ngingetin, ada yang bisa diusilin dan digangguin #Eh.. klo dijalan pengen denger lantunan ayat qur’an tinggal pencet suami #eh

Aaah..pokoknya Nikmat Tuhan mana lagi yang aku galaukan.. semua kenikmatan itu tak akan habis kata untuk mengucapkan syukurnya. Bukan maksud buat ngomporin yang belum nikah. Hanya saja mau ngasih semangka #eh

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

antara hatinya dan hatiku


Hatinya pernah mendua. Bukan sekali, bahkan hingga beberapa kali. Lantas saya? Satu saja sudah kepayahan, apalagi untuk dua.

Hatinya pernah mengkhianati. Bukan sekali, bahkan hingga berkali-kali. Lantas saya? Membangun percaya itu mudah, tapi sekali dirobohkan maka sulit dibangun lagi.

Hatinya pernah pergi. Bukan sekali, bahkan lebih dari dua kali. Lantas saya? Mau kemana? Tujuan saya hanya hatinya, bukan tempat lain.

Hatinya pernah mencinta yang lain. Bukan sekali, bahkan mungkin berkali-kali. Lantas saya? Hati saya sudah sangat cukup dengan hanya satu cinta saja, tak perlu menambah lagi.

Hatinya pernah berpaling. Bukan sekali, bahkan hingga beberapa kali. Lantas saya? Terlalu sibuk melihat hatinya, tak sempat melihat hati yang lain. 

Tapi, hatinya selalu pulang, bahkan setelah banyak hati ia kunjungi.
Saya tanya mengapa? Jawabnya, “karena cuma kamu yang paling setia menantiku pulang”.

Kepada semua hati yang pernah ia sambangi, tak pernah saya taburi benci. Mereka sama seperti saya. Wanita mana yang mampu menyakiti wanita lain? Mungkin ada, tapi saya tidak.

Hingga pada suatu waktu, saat ia pulang, ia tersenyum. Saya tanya
kembali, mengapa tersenyum? Jawabnya, “tak pernah kutemukan hati setabah hatimu..”

Saya?

Tidak setabah itu. Menangis jika memang harus menangis. Marah jika memang harus marah. Berteriak jika memang dada sudah tak mampu menahan sesak. Namun, tanpa sepengetahuan siapapun. Hanya saya dan Dia, tidak dia.

Setidaknya dalam diam saya temukan obat paling baik meredakan kepenatan hati. Sebab, penjagaan terbaik yang mampu saya lakukan untuk dia yang saya cinta hanya bisa saya berikan lewat doa. Saya
percaya, doa mampu menjaganya, menuntunnya pulang menuju hati yang tepat, dengan selamat, walaupun tanpa genggaman, tanpa suara.

Entah padaku,
atau pada yang lain.

Karena yang baik menurutku, belum tentu begitu pula menurut Tuhan,
bukan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

menjadi perempuan itu


Menjadi perempuan seharusnya membuatmu mampu belajar sabar lebih dari sabarnya seorang lelaki, belajar kuat lebih dari kuatnya seorang lelaki, belajar mandiri lebih dari mandirinya seorang lelaki. 

Menjadi perempuan seharusnya membuatmu pintar menempatkan dirimu, pintar mengontrol emosimu, pintar menjaga harga dirimu.

Sebab lelaki mudah sekali goyah, dia butuh bahu yang kuat tempatnya bersandar, dan ya, dia butuh hati yang hangat untuk tempatnya pulang setelah lelah mengembara.

Dia butuh sosok wanita yang dia percaya kelak anaknya bisa berkata “aku punya seorang ibu yang hebat”.

Jadi, sudah cukup baikkah dirimu untuk “dia” yang kau tuntut baik? *tuing*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Followers