RSS

tentang anak dan pernikahan lagi..:p

Ini adalah hasil diskusi (errrrr lebih tepatnya mendengarkan ilmu dari Al-Ustadz Dono) di buka puasa bersama 

Dono : pernikahan itu tujuannya adalah untuk menghasilkan generasi-generasi terbaik Islam. Rasul pernah berkata bahwa sebaik-baiknya pemimpin adalah yang dapat menaklukkan Roma dan Konstantinopel. Sahabat kemudian bertanya kepada Rasul, mana yang lebih dulu akan ditaklukkan Islam, Konstantinopel atau Roma? Rasul menjawab Konstantinopel. Dan perkataan Rasul baru terbukti kebenarannya ratusan tahun kemudian. Benar bahwa Konstantinopel adalah yang lebih dulu ditaklukkan oleh pasukan Islam. Dan hingga sekarang Roma belum mampu kita taklukkan. Siapa yang waktu itu menaklukkan Konstantinopel? PASUKAN-PASUKAN TERBAIK. Siapa yang memimpin mereka? Al-Fatih, PEMIMPIN TERBAIK. Kita masih harus menaklukkan Roma dan untuk dapat menaklukkan Roma, kita setidaknya harus sejajar dengan yang telah menaklukkan Konstantinopel. Subhanallah sekali ya Allah menyejajarkan kita dengan Al Fatih, maka kita harus mampu mewujudkan generasi terbaik itu.

kita : #jlebbbbb

Achie : bagaimana pandangan Islam tentang wanita yang berkarir?

Dono : Islam sangat menghormati wanita. Ingat kisah nabi Yusuf dan Zulaikha? Di surat Yusuf diceritakan bagaimana Zulaikha menggoda dan memfitnah nabi Yusuf. Akan tetapi, Allah menceritakan kisah itu tetap dengan bahasa yang baik dan santun, meskipun jelas yang sedang diceritakan adalah kejahatan Zulaikha. Ini menunjukkan betapa Islam sangat menghormati perempuan dan meninggikan harga dirinya.
Sebenarnya tergantung apa visi dan misi yang kalian ingin bangun dalam keluarga. Kalau visinya ingin menjadi kaya raya, maka ya jelas suami dan istri harus berkarir. Tapi, kalau gw pribadi, seperti yang gw ceritakan mengenai Al-Fatih, ingin punya anak seperti Al-Fatih. Di dalam surat Luqman dijelaskan mengenai tanggung jawab orangtua kepada anaknya. Akan tetapi, apabila diperhatikan penjelasan tentang tanggung jawab seorang ibu lah yang paling banyak diceritakan. Kita sering bilang bahwa Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu. Tapi, ibu yang seperti apa? Ibu yang mendidik anaknya seperti yang telah diamanahkan di surat Luqman. Kalau tidak melaksanakannya, maka sebenernya perempuan tidak pantas mengatakan bahwa Surga ada di bawah telapak kaki mereka.

us : #jlebbbbbbbbbbbbbbbbbbb

Dono : Al-Fatih aslinya adalah anak yang nakal. Ayahnya adalah raja. Ayahnya tidak sanggup untuk mendidik Al-Fatih. Akhirnya Al-Fatih diserahkan kepada seorang guru untuk dibimbing. Guru tersebut bersedia membimbing Al-Fatih asalkan dia diperbolehkan melakukan apapun terhadap Al-Fatih. Suatu hari sang guru menyuruh Al-Fatih belajar, tetapi dia tidak mau. Lalu sang guru berkata, “aku akan mencambukmu kalau kau tidak mendengarkanku.” “Cambuklah jika kau berani.” Guru itu pun mencambuk Al-Fatih dan itu adalah pertama kalinya Al-Fatih dicambuk dan disakiti oleh orang lain dan itu sangat berkesan baginya. Pernah pula seorang gurunya yang lain, setiap hari mengajak Al-Fatih ke selat Bhosporus yang merupakan pemisah antara kerajaannya dan Konstantinopel. Setiap hari sang guru membawa Al-Fatih ke selat tersebut dan mengajaknya berjalan hingga batas yang ia mampu, dan mengatakan: “lihat kesana, suatu hari kau harus menaklukkan kota itu.” (kota yang dimaksud adalah Konstantinopel). See? Akhirnya dia berhasil menaklukkan kota itu dengan nilai-nilai yang ditanamkan gurunya. Disini terlihat bahwa untuk menciptakan generasi yang seperti Al-Fatih memang lo bisa meminta bantuan orang lain untuk mendidik anak kalau memang lo sadar diri kalau lo tidak sanggup, misalnya dengan mencarikan guru seperti yang dilakukan orangtua Al-Fatih. TAPI, KALAU SAYA PRIBADI, SAYA TIDAK MAU SURGA ITU SAMPAI TIDAK BERADA DI BAWAH TELAPAK KAKI ISTRI SAYA.

us : #jlebbbbbbbbbbbbb *alaihim jlebnya*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Followers