RSS

Dengar Curhatku....



Bismillahirrohmanirohiim…


Sebelumnya saya mau minta maaf buat band Vierra, dimana salah satu judul lagunya yang popular telah saya jadikan judul untuk postingan ini. terlepas nanti postingan ini bermanfaat atau hanya akan menjadi sampah, saya mohon maaf, saya hanya ingin mengeluarkan sampah-sampah kata yang ada dikepala saya, dan semua ini murni hanya curahan hati saya sebagai seorang wanita alias perempuan bin anak gadis. Dan saya juga tidak berharap sesiapapun yang dengan sengaja atau ngak sengaja membaca wasiat ini setuju dengan curahan hati saya ..

Jadi tepatnya “dengarlah curhatku…wahai wanita?”. Semua berawal dari ketidak setujuan saya dengan akan digelarnya miss world di Indonesia. Entahlah, terserah siapa mau bilang apa tentang saya tapi keputusan saya tidak akan berubah, buat saya gerakan #tolakmissworld adalah harga mati untuk kemuliaan perempuan.

Mungkin saya adalah salah satu peninggalan purba yang layak untuk dilestarikan. Karena saya tidak pernah berfikir kalau cantik itu adalah “fisik”. Saya sangat merasa aneh dengan kaum saya sekarang. Bukan hanya kaum lelaki yang memandang cantik itu adalah fisik, tapi kaum perempuan sendiri memandang cantik itu adalah “fisik”. Cantik itu identik dengan rambut hitam yang lurus, kulit mulus bersih bebas hama (?) badan langsing, tinggi dan kaki seperti kaki bangau.  Entahlah saya tak habis pikir dan ngak mau berfikir habis-habisan. Sejak kapan defenisi cantik harus seperti itu? Dan parahnya mereka mendapatkan itu dengan jalan yang bersusah payah. Harus rela disuntik sana dan sini untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, sungguh suatu penyiksaan buat diri sendiri. Bahkan kabar terakhir yang saya baca, mereka harus rela makan kapas yang dicelupkan ke jus agar apa? Agar berat badannya tidak bertambah. Belum lagi biaya besar yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan semua itu. Tapi semua itu palsu ya? Alias buatan

Lantas buat apa semua itu?? Apa artinya mereka bersakit-sakit dan bersusah payah untuk tampil cantik? Entahlah saya tidak bisa mengerti apa yang ada dibenak mereka. Apa guna nya pamor, popularitas dan kekayaan tapi mereka sendiri tersiksa dan ngak dapat menikmati hidupnya. Dan parahnya, kenapa mereka mesti bangga saat jadi tontonan? Saat semua mata bisa melihat mereka? Aaah mereka sudah tak bedanya dengan boneka berbie menurut saya.

Satu-satunya agama yang memuliakan wanita dan memberikan hak yang lebih tinggi untuk lebih dihormati adalah islam, tapi entah kenapa masih banyak wanita muslimah yang pemikirannya masih jahiliyah. Tapi kalau dikatakan jahiliyah mereka adalah orang-orang berpendidikan?? Aaah saya jadi galau harus member gelar apa buat mereka. Atau mungkin saya yang masih jahiliyah berfikirnya makanya ngak setuju dengan pendapat mereka.

Saya heran jungkir balik saat mereka mengelu-elukan gerakan emansipasi wanita, menuntut persamaan hak? Apakah mereka tidak berfikir? Tidak tau kah mereka dalam islam kedudukan wanita itu lebih mulia dari laki-laki? Dalam islam wanita itu harus dilindungi, dihormati, dan dijaga. Lantas kenapa mereka harus menuntut untuk disamakan dengan laki-laki?? Ada 19 kelebihan wanita dibanding laki-laki, dan salah satunya do’anya lebih duluan di dengar Allah dari pada laki-laki. Aaah.. sungguh suatu kemunduran menurut saya kalau menuntut persamaan hak. Kalau saya pribadi mah ngak mau ikut-ikutan emansipasi.  Dan tidak taukah mereka kalau wanita yang sholehah akan membuat bidadari cemburu..lantas apa lagi yang harus saya tuntut? Sementara posisi saya sudah sangat dimuliakan oleh islam.

Dan saya lebih heran lagi ketika mengikuti kontes-kontes kecantikan dianggap sebagai sebuah prestasi yang membanggakan. Prestasi yang bagaimana? Apalagi dengan slogan Beauty, Brain dan Behavior (3B). Cantik, pintar dan beretika. Benarkah konsep ini? entahlah, saya pribadi merasa memiliki konsep 3B ini. tapi ngak masuk miss world, berarti ini penilainnya ngaur atau saya nya yang ngaur?

Beauty. Cantik. Cantik yang bagaimana sih? Jelas-jelas Rasulullah bersabda : Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. (HR. Muslim). Jadi konsep cantik yang sebenarnya itu adalah yang “Sholehah” yang kecantikannya tersimpan hanya untuk orang-orang tertentu. Jadi cantik itu bukan yang auratnya kemana-mana. Bukan yang kosmetiknya tebal, dan bukan yang sudah operasi sana dan sini. Cantik itu yang Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah memperbanyak dzikir kepada Allah di mana pun berada. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al Quran.

Saya kok ya ngak habis fikir, ntu ayahnya atau suaminya kok malah bangga ya ketika anak perempuannya atau istrinya keluar rumah dengan berpenampilan seksi, dengan riasan wajah yang menawan. Dimana semua mata bisa menikmati keindahannya. Apakah mereka ngak memiliki rasa cemburu? Tidakkah mereka tau.. Sesungguhnya Rasulullah telah mensifati seorang laki-laki yang tidak cemburu pada keluarganya dengan sifat-sifat yang jelek, yaitu ‘Dayyuuts’. Sungguh ada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabraani dari Amar bin Yasir r.a, serta dari Al-Hakim, Ahmad dan Baihaqi dari Abdullah bin Amr r.a, dari Nabi Saw bahwa ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga yaitu peminum khomr, pendurhaka orang tua dan dayyuts. Kemudian Nabi menjelaskan tentang dayyuts, yaitu orang yang membiarkan keluarganya dalam kekejian atau kerusakan, dan keharaman.
 kecemburuan seorang laki-laki pada keluarganya dan kehormatannya, maka hal tersebut ‘dituntut dan wajib’ baginya karena termasuk kewajiban seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya dan kemuliaannya. Dan dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya kemungkaran di keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan anak-anaknya, yaitu dengan cara tidak rela kalau mereka telanjang alias keluar tanpa hijab dan membuka tabir di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda bersama mereka, hingga seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka . . .” (QS. At-Tahrim: 6)

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (QS At Taghaabun: 14)

Dan anehnya, sekarang ini ketika wanita sangat menjaga kehormatannya justru dianggap aneh, dianggap keterbelakangan. Saat saya mengindari untuk tidak berjabat tangan dengan lelaki lain justru dianggap sangat aneh, padahal saya hanya ingin melindungi diri saya dan melindungi kaum laki-laki dari azab Allah.. tidak kah mereka tau? Dari Ma’qil bin Yasar ra. berkata : Rasulallah bersabda:“Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal (bukan muhrim) baginya.” (HR. Thabrani )
Dan ada banyak ayat dan hadist yang memerintahkan kita untuk menundukan pandangan, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi zaman sekarang apa? Yang ada malah semua dipertontonkan. 

Saya sangat heran dengan laki-laki dan wanita sekarang, tidakkah mereka tau? Selangkah anak perempuan keluar dari rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah juga ayahnya itu hampir ke neraka. Selangkah seorang isteri keluar rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah juga suaminya itu hampir ke neraka.(HR. Bukhari dan Muslim)

Aaah.. klo saya jadi laki-laki, mungkin saya akan sangat cemburu saat istri dan anak perempuan saya keluar dengan ber make-up ria dan wangi-wangian, sementara dia dirumah hanya apa adanya. Apalagi sampai berinteraksi yang tidak pada tempatnya dengan laki-laki lain yang tidak halal buat mereka.

Tapi bukankah fitrahnya wanita itu ingin tampil cantik dan menarik? Benar, emang udah fitrahnya wanita itu ingin sexy dan menarik, saya pun sebagai wanita suka berpenanpilan sexsy. tapi islam telah mengaturnya dengan indah. Perempuan dipersilahkan berdandan habis-habisan, berpakaian seminim mungkin asalkan itu dilakukan untuk mahramnya dan itu dilakukan dirumahnya. Karena kecantikan wanita itu hanya untuk mahramnya, untuk suami dan anak-anaknya. Tuuuh indah banget kan? Karena Kenikmatan tertinggi itu adalah ketika wanita mau diatur oleh agama

Brain. Kepintaran, alias kecerdasan otak. Apakah konsep cerdas itu seperti kebanyakan yang dilakukan wanita sekarang? Apakah mereka menganggap sekolah diluar negri, dapat title sepanjang kereta, sudah dianggap pintar? Bukan itu ladies. Cerdas itu adalah ketika kita mampu menggunakan “akal” kita untuk memahami perintah Allah dan menyerab ilmunya Allah.

Apakah masih bisa dikatakan cerdas, saat mereka melakukan hal-hal yang menyakiti diri hanya untuk tampil cantik? Apakah bisa dikatakan cerdas jika mereka mempertontonkan auratnya ditempat umum? Apakah bisa dikatakan cerdas ketika mereka lebih hapal lirik lagu dibanding Alqur’an? Apakah bisa dikatakan cerdas ketika dia lebih mengejar dunia ketimbang mempersiapkan tempatnya diakhirat? Apakah itu yang dinamakan cerdas ketika mereka lebih memilih karir diluar dibanding karir utamanya dirumah sebagai madrasah utama buat anak-anaknya? Apakah dikatakan cerdas ketika pendidikan anak-anaknya diserahkan kepada orang lain? Padahal mendidik anak-anak itu adalah tanggung jawab orang tua dunia dan akhirat, tidak akan bisa digantikan dengan memasukkan anak kedalam sekolah super elit, dan tidak bisa digantikan oleh neneknya apalagi oleh baby sitter nya.

Aaah sudahlah..sungguh saya tidak bisa menjawabnya. Cerdas seperti apa sih yang mereka maksud? Apakah cerdas namanya ketika wanita tidak sadar kalau mereka hanya menjadi objek komoditas untuk menghasilkan uang? Cerdaskah ketika harga paha ayam lebih mahal dibanding harga paha mereka yang bisa dinikmati gratis setiap mata yang memandang.

Cerdas yang saya tau itu adalah ketika seorang wanita tau posisinya, tau hak dan kewajibannya baik sebagai anak, istri maupun sebagai ibu. Dan mampu mencetak generasi luar biasa, seperti asma, Zainab atau khansa, yang mampu melahirkan kader dan generasi bangsa yang luar bisa. Dan menurt saya lagi, wanita yang cerdar itu adalah yang mencerdaskan, yang mampu membuat suaminya menjadi sukses, membuat anak-anaknya sukses. Dan yang penting mampu mencerdaskan generasi. Bukan malah merusak generasi seperti sekarang.

Behavior alias beretika. Ini yang membuat saya bingung sebingung bingungnya. Dimana letak etikanya?? Apa bisa dikatakan beretika jika mereka mengajarkan bagaimana wanita meninggalkan perintah Tuhannya? Apa bisa dikatakan beretika ketika mereka keluar rumah berpakaian tapi telanjang? Maka saya tidak akan merasa heran. Anak-anak sekarang susah sekali untuk diarahkan kearah yang lebih baik. Bagaimana tidak, madrasah utamanya telah mengajarkannya kearah yang salah. Bagaimana mungkin kita akan mengharabkan anak-anak yang sholeh dan sholehah, sementara kita sendiri tidak pernah mencontohkan bagaimana menjadi orang yang sholeh dan sholehah.

Jadi beretika yang bagaimana yang mereka maksud? Yang berlenggak-lenggok dihadapan public dan menampakkan anggota tubuhnya dihadapan umumkah??  Yang becanda dan bermanja-manjaan dengan laki-laki yang bukan mahramnyakah? Yang bergandengan tangan dengan laki-laki yang belum menjadi suaminya dalam menghadiri pesta, inikah beretika yang mereka maksud? Atau yang malah berpelukan, cium pipi kiri dan kakan dengan laki-laki asing saat bertemu.inikah yang namanya beretika?

Aaaah.. sungguh saya tidak mengerti. Karena yang beretika versi saya itu adalah, ketika wanita mampu menjalankan perintah Tuhannya, dan mencontohkan kepada generasi berikutnya. Beretika itu adalah ketika mengajarkan anak-anaknya berhijab dengan cara dia berhijab dengan sempurna terlebih dahulu. Beretika itu adalah ketika canda, tawa dan kemanjaan itu hanya untuk suami, anak dan keluarga. Beretika itu adalah ketika lebih memilih berdiam diri dirumah ketimbang nongkrong dikafe bareng teman-teman laki-laki. Beretika itu adalah ketika malu kalau keluar rumah tanpa hijab. Beretika itu adalah tidak membiarkan badannya disentuh oleh yang tidak halal baginya. Jangan kan disentuh,dilihat saja tidak boleh. beretika itu adalah tidak membiarkan badannya menjadi tontonan dan objek pemikiran buruk laki-laki.

Itulah kenapa saya ingin sekali melakukan #tolakmissworld karena saya sebagai wanita merasa sangat sangat terhina, karena konsep 3B (Beauty, Brain,Behavior) tidak seperti itu seharusnya..
Dan parahnya kenapa para wanita yang katanya cerdas itu ngak ngerasa ya klo mereka hanya dimanfaatkan demi “uang”. Ngak kepikirankah mereka berapa banyak uang yang bisa diraup oleh pelaksana dan sponsor, sementara mereka dapat apa? Dapat tersiksanya dan dapat populariats semu hanya untuk waktu 1 tahun saja, karena tahun berikutnya mereka harus menyerahkan mahkota itu kepada wanita lainnya dan setelah itu tak akan banyak yang mengenang mereka. Dan tidak heran ketika berumah tangga sering terjadi keributan, kenapa? Karena mereka ngak paham hak dan kewajibannya, ngak paham tugas dan tanggung jawabnya..

”..perempuan, yang di tangannya dititipkan amanah peradaban, yang di bawah telapak kakinya dititipkan surga, yang kepada dunia dititipkan sebagai perhiasan terindah baginya.” Kurang apalagi coba???
Tapiiiiii….tanpa keshalihan, perempuan juga bisa menjadi malapetaka, begitu kan? bisa jadi sumber fitnah, hingga menjadi sebagian besar penghuni neraka. *naudzubillah*

Saya memang sangat jauh dari sempurna namun saya tetap terus berusaha untuk bisa memperbaiki diri dari hari ke hari, saya pun pernah salah dan melakukan banyak kekeliruan dalam hidup ini, namun saya ingin terus memperbaikinya agar tidak terjadi untuk kedua kalinya, dan sayapun tak berharap kelak anak-anak saya punya pemahaman yang salah tentang 3B ini.

Cukup sekianlah curhatan saya, karena kalau dikeluarkan bisa menjadi panjang, sepanjang jalan kenangan. Dan endingnya malah ngak jadi bermanfaat buat saya. Saya mohon maaf kalau ada yang merasa tersinggung atau tersakiti dengan curhatan saya ini. semata-mata ini saya tulis hanya untuk pengingat buat diri saya sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Followers