Bismillahirrohmanirrohiim..
Hmmmm.. Gak sengaja nemu statusnya mbak ana, yang bunyinya
"Karena anakku kelak akan membutuhkan sosok bapak yang lebih 'cerdas'
daripada ibunya." Entah kenapa kurang setuju dengan pernyataan ini.. Dan
malam ini diskusi dengan adek-adekku yang comel. Lagi-lagi keluar pernyataan
yang nyaris sama lah "suami harus lebih pintar dari istri". Lantas
ada yang bertanya, apakah kelak saya juga menginginkan suami lebih
"cerdas" dari saya??
Whateverlah, setuju atau tidak tapi saya punya pemikiran
sendiri. Buat saya tidak perlu dan tidak harus suami itu lebih cerdas dari
istrinya.. Why?
Karena yang terpenting buat saya adalah suami itu harus
berakhlak yang baik, jadi ketika dia menemukan hal yang tidak dia sukai
dari istrinya dia tau bagaimana bersabar
dan tetap memuliakan istrinya.
Lagian wanita itu adalah "tiang" negara, kebayang
ngak sih bikin bangunan, tapi bangunannya lebih kuat dibanding tiangnya?? Lhaa
trus apa gunanya tiang klo gtu??. Tiang walau ukurannya lebih kecil dari
bangunan, tapi tiang selalu ∂i desain
lebih kuat dari bangunan right?? *tanya arsitek deh klo gak percaya?*
Setiap laki-laki yang sukses, pasti dibelakangnya ada wanita
yang hebat.. Ngak pernah kan ada yang bilang klo ada laki-laki yang hebat pasti
dibelakangnya ada wanita yg kurang hebat? *halah*
Dan saya, saya terus belajar ini dan itu, belajar kesana dan
kemari bukan hanya buat diri saya sendiri, karena apasih gunanya ilmu dan title
setinggi langit serta jabatan tinggi
bagi seorang wanita tapi tugas dan kewajiban utamanya lalai. Saya terus
belajar dan belajar agar kelak suami saya bangga bisa didampingi oleh wanita
yang cerdas. Agar kelak anak-anak saya bangga, bisa belajar langsung dari ibu
nya.. Hanya itu saja kok.. Terserah kalau kalian menganggap ini berlebihan..
Faktor lain kenapa
saya kurang setuju dengan pernyataan diatas adalah. Karena perbedaan fitrah
laki-laki dan perempuan. Laki-laki cendrung menggunakan logika. Jika laki-laki
lebih cerdas dari wanita, lama-lama dia akan merasa bosan dan tidak sabaran
untuk terus mengajarkan banyak hal, dia akan merasa tidak "nyambung"
saat mengajak istrinya berdiskusi, dan tak jarang akhirnya dia mencari teman
diskusi dan teman cerita yang lain.. Dan tak jarang hal seperti ini cendrung
lebih besar berpotensi "melukai" wanita. Dan karena wanita fitrahnya
lebih cendrung menggunakan perasaan.. Maka saat dia lebih pinter, lebih tau
dari laki-laki, dia akan nyaman untuk diajak sharing, berdiskusi, bahkan
dimintai pendapat. Karena emosinya akan lebih terkontrol dibanding laki-laki..
itu makanya saya lebih condong berpendapat laki-laki harus
lebih berakhlak dari wanita, karena ketika dia menemukan hal-hal yang tidak dia
sukai dari istrinya, ∂ia tidak akan
menghinakan istrinya tapi dia tau bagaimana caranya untuk tetap bersabar dan
tetap memulia kan istrinya.selain itukan laki-laki adalah pemimpin dalam rumah
tangga, dia lah yang akan menjadi contoh yang harus diikuti. Nah berarti kan
yg ∂i ikuti itu adalah "sifat
bin akhlak alias perbuatan" bukan
kepinterannya
Yaaa sekali lagi, ini hanya pendapat saya yang masil labil
bin ababil dan miskin ilmu, setuju ngak setuju ya silahkan, toh bebas
berpendapat.. Jadi klo boleh saya simpulkan curhatan gaje alias cerita ngak
jelas saya ini "karena yang aku butuhkan laki-laki yang berakhlak bukan yang
pinter"
0 komentar:
Posting Komentar