RSS

Surat cinta ini untuk kamu..iyaa untuk kamu :')




Katanya tanda-tanda seseorang adalah jodoh kita, ditunjukkan dengan dua tanda yaitu, dimudahkan atau mendekatkan diri kita dengan Allah. Denganmu, aku mendapatkan  kedua tanda itu ternyata. Tak mudah menyadari bahwa ternyata mencintaimu adalah sebuah ujian bagiku, ujian yang menyenangkan. Hingga detik ini, aku bersyukur aku menyadari bahwa aku mencintaimu, semoga karena Dia, Tuhan yang Maha Pengasih.

Tahu kah kamu, Tiap kali aku rindu padamu, aku tak berani untuk mengirimkan BBM, SMS, atau bahkan meneleponmu. Kupendam rindu ini diam-diam, tak seorang pun tahu. Hingga kusadari, lebih baik kutitipkan rindu ini melalui Dia dalam doaku, dan kusiram rindu ini dengan ayat-ayatnya, hingga padam dengan sendirinya.

Aku yang dulunya, menyentuh 114 surat-surat cinta-Nya, hanya seminggu sekali, atau bahkan sebulan sekali, atau mungkin juga kalau ingat saja, mejadi sering membaca firman-firmannya, karena ternyata hati menjadi lebih tentram. Karenamu, itu semua karena rindu yang tak terungkapkan padamu.

Tak berani pula kuungkapkan perasaanku ini padamu, dulu. Kusadari belum tentu kamulah yang akan menjadi sahabat baik seumur hidupku. Karena itu lebih baik, diam-diam kuselipkan namamu dalam tiap sujudku, berharap Dia membukakan jalan jika benar kamulah yang akan ada disampingku setiap  pagiku bangun, imam yang tepat bagiku, dan ayah yang baik bagi anak-anakku kelak.

Aku yang dulunya, tak sempat lagi duduk mengadahkan kedua tanganku padaNya, walau hanya beberapa menit, menjadi lebih banyak mengobrol padaNya. Juga karenamu, karena aku tak tahu harus mengungkapkan isi hati ini kepada siapa lagi, selain kepada penguasa dan pembolak-balik hati ini.

Sengaja kutuliskan surat cinta ini, surat cinta pertama kalinya dalam hidupku, sebagai tanda terimakasihku padamu. Karena sampai detik ini, sebenarnya aku masih tak percaya, bahwa besok aku akan menikah denganmu. Kamu yang diam-diam kusematkan namamu dalam doaku, kamu yang tak pernah berani aku khayalkan sampai menikah denganku, hingga, kamu yang ternyata datang dengan gagah berani datang ke orangtuaku, melamar anak gadisnya ini dengan penuh keyakinan bahwa kau ingin dia percaya bahwa kita bisa dan akan hidup bahagia bersama hingga di dunia dan akhirat. Terimakasih telah mempercayakanku sebagai tangan kananmu untuk mengarungi dunia ini bersama, terimakasih kamu mempercayai aku untuk menjadi ibu bagi anak-anakmu kelak.

Kepada, Mr (yang belum boleh dituliskan namanya). Terimakasih untuk segalanya, selamanya.
Dari,  Calon istrimu, yang ternyata diam-diam romantis yah, silahkan mengenalku lebih jauh sehabis ini.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Followers