RSS

sekedar Curhat ajaa...

”Nite-nite… sleep well… sweet dreams….” Begitulah BBM yang ditunjukkan teman wanita saya, yang diterimanya dari seorang pria. Setelah membacanya, kalimat itu melayangkan lamunan saya pada kalimat yang sama, yang sekali waktu dahulu pernah menghiasi malam-malam saya nan panjang penuh kegelapan. Kalimat gombal yang dikirim oleh manusia yang senangnya membuat orang lain GR (gede rasa) dan tak merasa bersalah karenanya.

Menurut L (menurut lo)?
Beberapa kali dalam perjalanan cinta, saya bertemu dengan manusia macam itu. Yang dengan pandainya merangkai kata di malam, siang, dan pagi hari, tetapi menurut si pengirim itu tak bermakna apa-apa. Yang mengubah panggilan lo dan gue menjadi saya dan kamu, dan tetap merasa tak bermakna apa-apa. Menurut L?

Di masa lalu, saya pernah menanyakan kepada manusia gombal itu, apa maksud mengirimkan pesan macam begitu? Jawabannya tidak ada maksud apa-apa, dan ia tak merasa pesan itu bermakna memberi perhatian kepada saya. Ia malah melanjutkan dengan memberi keterangan, pesan macam itu juga dikirimkan kepada beberapa teman lain.

Itu menurut dia. Di dalam hati, saya merasa ia tidak jujur. Saya malah jadi berpikir mungkin orang yang berselingkuh itu akan mengirimkan pesan nite-nite dan sweet dreams kepada pasangannya dan kepada selingkuhannya pada waktu bersamaan.
Buat saya, kurang ajar itu adalah mempermainkan perasaan orang sampai menjadi GR.

Menjadi GR itu enak-enak enggak. Diberi perhatian, tetapi perhatian yang tak pasti. Sekarang ini, kalau saya berniat memiliki hubungan cinta, saya tak ingin mendapat perhatian yang nanggung seperti itu.

Saya ingin membangun hubungan yang dilakukan oleh dua manusia yang sehat jiwanya, yang tahu pasti bagaimana membayar harganya dan berani membayar, tanpa harus berputar-putar dan membuat orang lain dipuntir habis-habisan.

Saya tak berniat memiliki hubungan dengan manusia yang tak merasa bersalah sedikit pun melihat saya menjadi belingsatan dan bertanya-tanya. Saya tak mau membangun sebuah hubungan cinta dengan manusia yang tak siap berperang, tetapi mau memenangi peperangan.

Lingkaran setan
Kepada Bapak, Ibu, dan Saudara-saudari sekalian, kalau mau mencintai, jangan mau jatuh cintanya saja. Anda harus memiliki kesehatan jiwa yang memadai untuk melakukan hal yang mungkin rasanya seperti sepele alias ecek-ecek. Jiwa yang tidak sehat itu akan membawa petaka.

Kalau petakanya hanya menimpa pencetusnya, saya mah nggak peduli. Tetapi, kalau petaka itu sudah membuat orang lain dikorbankan dan dibuat kelimpungan, saya harus peduli dengan diri saya. Saya harus melindungi diri agar emosi saya tak dibuat naik dan turun, melindungi diri agar tak mudah dibuat GR. Saya ini bukan ayunan dan juga bukan IHSG.

Dalam peperangan, kalah dan menang harus terjadi. Tetapi, itu perang. Hubungan percintaan bukan sebuah peperangan. Mau maju ke laga percintaan itu bukan dengan tujuan mengalahkan, melainkan menggandeng orang lain untuk membangun bersama.

Manusia macam teman saya di zaman dahulu itu adalah gambaran seorang manusia yang menganggap percintaan itu sebelas-dua belas dengan perang Baratayudha.
Memiliki hubungan cinta harus dimulai dalam kondisi sehat luar dalam. Jadi, sebelum melangkah maju ke dunia percintaan, yang menurut saya ribet itu, saya sarankan Anda untuk mengecek kesehatan jiwa terlebih dahulu.

Bagaimana caranya? Anda tak perlu datang kepada ahli jiwa. Begini. Pada waktu Anda mengirim kalimat nite-nite dan sleep well serta sweet dreams itu, Anda harus sadar sesadar-sadarnya bahwa itu bisa memberi dampak. Dampak pertama adalah melambungkan perasaan seseorang ke langit ke tujuh. Dampak kedua, membuat orang GR.

Kedua dampak itu terjadi karena merasa ada yang memberi perhatian. Kalau Anda tidak sadar bahwa itu memiliki dampak dan kalimat itu menunjukkan sebuah perhatian, bisa jadi Anda tidak sehat. Itu mengapa Anda mengatakan orang lain yang ke-GR-an tanpa menyadari bahwa Anda yang membuat gara-garanya. Kepekaan itu dibutuhkan dalam sebuah hubungan. Dan untuk menjadi peka, kesehatan jiwa itu berperan penting. itu makanya saya juga kurang setuju dengan kalimat "ngak ada yang namanya PHP, klo kita ngak ngarep"

Kedua, ketika yang hatinya sedang melambung ke atas itu membalas pesan Anda dengan pertanyaan apakah Anda punya maksud tertentu dengan mengirimkan pesan macam itu, dan Anda menjawab dengan kalimat ”enggak punya maksud apa-apa kok”, saat itu Anda harus tahu bahwa jiwa Anda bisa jadi tidak sehat. Kalau jiwanya sehat, orang tidak perlu menghindar dengan sejuta alasan.

Orang yang sehat luar dalam itu tidak memberi perhatian yang nanggung. Hari ini ada, sepuluh hari menghilang. Nanti ada lagi, dan sekalinya muncul mengirimkan kalimat nite-nite itu. Orang yang jiwanya sehat itu tidak hidup dalam lingkaran setan dan membuat orang lain hidup dalam lingkaran yang sama. Kalau sana yang mau jadi setan, orang lain tidak usah diikutsertakan. Titik, sekian, dan terima kasih.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Followers