lagi-lagi mau sharing tentang hasil ikut seminar parenting, kali ini pembicaranya adalah ajo Bendri Jaisyurrahman. Maaf kalau ada yang sekip. Semoga bermanfaat
Mendidik anak harus sesuai dengan perkembangan jaman. Mungkin orang tua kita
dulu mendidik dengan cara yang begitu-begitu aja nggak terlalu masalah buat
kita. Karena dulu, nggak ada mall, nggak ada warnet, nggak ada tempat2
nongkrong, nggak ada club-club. Nah anak jaman sekarang? Tantangannya lebih
banyak. Kalau mereka bosen di rumah. Mereka akan mencari hiburan diluar.
Al Quran mengingatkan “ Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang –orang yang
sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang
benar.” (An Nisa: 9)
Di jaman sekarang menjamur anak alay. Mudah dipengaruhi. Kalau yang lain baik
ikutan baik. Kalau yang lain berbuat buruk juga ikut-ikutan berbuat buruk. Pagi
sholat subuh, tapi malemnya ikut dugem. Dalam islam, alay itu sama dengan
ima’ah. Ciri anak alay; tidak punya pendirian, tidak bisa memutuskan,
usia psikologis anak separo dari usia biologisnya.
Kondisi anak-anak saat ini
1. Bored
2. Lonely
3. Angry
4. Stress
5. Tired
Bored
Anak-anak kita saat ini dalam
kondisi kebosanan. Gimana nggak bosen, tiap pulang sekolah yang ditanyain PR
nya apa hari ini?. Cara membangunkan anak dari tidur juga gitu-gitu aja.Kita
juga sering memaksakan rutinitas yang membosankan pada anak misal bangun tidur,
mandi, gosok gigi, (ingat…nyanyian bangun tidur kuterus mandi…) Masakan juga
itu-itu aja, masak tempe bentuknya kotak dari dulu nggak pernah berubah.
Lihatlah bagaimana cara Rasulullah
bertanya pada ibnu Abas yang baru bangun tidur
Nabi bertanya, Apa mimpi mu
semalam?
Lalu Ibnu abas menjawab dan nabi
menafsirkannya yang intinya memberikan motivasi pada Ibnu Abbas (redaksionalnya
saya sekip nih nggak tercatat). Yang dibutuhkan anak-anak di pagi hari itu
adalah motivasi.
Coba pertanyaan ke anak-anak kita
ganti.
“anak soleh ayo bangun, susu
sudah cokelat menunggumu”
“nak, semalam mimpi apa?”
“ Gimana perasaanmu hari ini?”
“tadi main apa disekolah?”
Hiburan, bagi anak anak itu seperti
makanan. Kalau kita tidak kenyangkan dirumah, dia akan mencari diluar.
Berdasarkan pengamatan, bosan adalah akar dari penyimpangan perilaku. Anak-anak
yang mengakses situs porno itu bukan anak yang tidak pernah sholat atau
mengaji. Mereka sholat dan mengaji, tapi mereka bosan.
Maka, untuk mengatasi ini, jadilah
orang tua yang entertain (menghibur). Berdiskusi dan bercanda agar anak anak
tidak bosan dan tidak kesepian.
Lonely
Anak-anak kita kesepian. Ayah sibuk
bekerja. Jarang komunikasi dengan anak-anak. Sekali anak-anaknya curhat,
langsung mengeluarkan dalil ayat-ayat. Anak-anak siap dinasehati itu
ciri-cirinya ada tiga: Nafasnya sudah teratur, Telapak tangannya sudah mau
dipegang, Punggungnya siap diusap
Sebelum menasehati, sebaiknya minta
ijin dulu “ Boleh nggak sekarang bunda yang ngomong..”
Banyak Bapak yang tidak tahu kapan
anaknya pertama kali mimpi basah.
Ciri anak bermasalah:
1.
Bangunnya suka kesiangan. Maka terapi yang perlu di lakukan pertama kali pada
anak bermasalah adalah perbaiki dulu jam biologisnya
2.
Lama di kamar mandi
Sesungguhnya toilet dan kamar mandi
adalah tempat yang banyak dikunjungi jin dan setan. TIDAK ADA kamar mandi
privat untuk anak-anak.
Angry
Mudahnya anak-anak marah
karena terstimulasi oleh perilaku kita yaitu
1. mengancam
Lihat lagu nina bobo-Ã kalau tidak
bobo digigit nyamuk
2. desible suara melebihi kapasitas
anak (kita ngomongnya kenceng2)
Stress
Anak-anak banyak yang stress.
Menurut penelitian, berat rata-rata tas anak SD itu 9 kg.
Rasulullah menyambut Shofwan kecil
yang masuk masjid dengan sapaan Marhaban ya Shafwan… (kata Marhaban itu biasa
dipakai untuk menyambut sesuatu yang agung..seprti marhaban ya ramadhan…).
Sedang saat ini, Khatib yang berkhutbah bahkan tidak pernah menyambut dan
menyapa anak-anak.
misalnya…bapak ibu yang saya hormati.. Anak-anak nggak
pernah disapa.
Juga saat anak-anak di masjid,
kadang dimarahi dan diusir karena berisik. Akibatnya saat sudah besar mereka
jadi kapok ke masjid.
Tidaklah mungkin generasi akhir
zaman akan diperbaiki, kecuali dengan melihat bagaimana generasi Rasulullah
diperbaiki. (Ingat: Dulu masyarakat di jaman rasulullah banyak melakukan
penyimpangan, tetapi mereka berhasil diperbaiki). Buktinya, di generasi
rasulullah lah yang kematangan psikologis anak-anaknya melampaui kematangan
biologis.
Contoh; Usamah bin Zaid jadi
panglima perang usia 17 tahun,
So, bagaimana membentuk
anak-anak berkarakter tangguh?
1.Pengasuh yang lengkap (Ayah dan
Bunda hadir dalam jiwa anak)
2.Habis-habisan di usia dini.
Ciptakan emotional bonding.
3.Ajarkan Iman, sebelum Al Quran
4.Libatkan lingkungan terdekat
5.Pengajaran berdasarkan Hands on
Mind on
6.Komunikasi yang patut
Ayah sangat berperan besar dalam
membentuk karakter keberanian, tanggung jawab dan logis. Kalau Ayah dekat
dengan anaknya. Anak akan mudah menyesuaikan dengan dunia luar. Realitasnya
sekarang-Ã ketiadaan Ayah secara psikologis. Indonesia menurut penelitian
termasuk negara Fatherless Country (Father Hunger).
Akibatnya anak jadi:
1. Rendahnya harga diri anak
2. Bertingkah laku
kekanak-kanakan
3. Terlalu bergantung
4. Kesulitan menetapkan identitas
seksual
Islam memandang bahwa tanggung jawab
pengasuhan ada di pundak ayah. Ibu memang sekolah pertama buat anak, tapi
kepala sekolahnya adalah sang Ayah. At Tahrim ayat 6
“Wahai orang-orang yang beriman!
Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia
dan batu……”
Al Quran banyak memuat kisah
pengasuhan. Ada 17 dialog pengasuhan.
14 dialog antara anak dan ayah.
2 dialog antara ibu dan anak
1 dialog antara guru dan murid
Orang tua yang durhaka adalah orang
tua yang menuntut anaknya soleh solehah tetapi hak anaknya dimasa kecil tidak
dipenuhi
Emotional bonding paling golden itu
terjadi pada 2 tahun pertama.
Tugas ayah sebagai kepala sekolah
- menetapkan visi misi
- mengevaluasi
- membuat sekolah yang nyaman
Peran Ayah: segi finanisal, sisi
emosional, peran akademism dan peran hiburan.
Belajarlah dari keluarga Ibrahim dan
Imran
Apa yang dilakukan Ibrahim setelah
mendapat wahyu untuk menyembelih Ismail? Ibrahim meminta Siti hajar untuk
memakaikan baju yang bagus pada Ismail, diajak main dulu baru diajak bicara.
Maka cara yang tepat untuk meminta
sesuatu pada anak adalah seperti yang dilakukan Ibrahim.
1. Jelaskan kondisinya dulu Ã
conditioning first
Milsal seperti yang dilakukan
Ibrahim, memakaikan baju yang bagus dan mengajak bermain
2. Thinking workà minta anak
berpikir
Contoh: Nak, nenek sedang tidur,
menurutmu kalau kita teriak-teriak mengganggu nenek nggak? Lihat surat Asaffat
102. Bagaimana Ibrahim meminta pendapat pada Ismail.
“Ibrahim berkata wahai anakku!
Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana
pendapatmu!”
Menurut Sayid Qutub, dalam fi
Zilalil Quran, Sebenarnya Ismail takut. Perhatikan kalimat satajiduni
insyaallah…
Maka dalam mendidik anak yang
pertama adalah kuatkan dulu pengenalan tauhidnya, setelah itu anak perlu
dihargai dan diajak dialog oleh ayah.