Bismillahirrohmanirrohiim…
Ada banyak hal yang saya
pelajari belakangan ini, dan ada banyak alasan kenapa saya tidak menuliskannya
*fiuh alasan*, tapi mengingat ilmu itu wajib di tulis biar tidak hilang, maka
dengan ini saya ingin menulis apa-apa saja yang telah saya pelajari dari
lingkungan dan dari buku-buku yang saya baca. Untuk jadi pengingat agar kelak
ketika saya lalai dan lupa saya bisa mengingatnya kembali ketika membuka blog
ini.
1. Pernikahan
antara realita dan impian.
Begitulah judul
sebuah curahan hati tetangga sebelah yang saya baca semalam. Mungkin suatu hari
nanti saya (kamu) akan mengalami hal yang sama, ketika cinta tak mampu lagi
memberikan kebahagiaan dalam rumah tangga, ketika impian membangun rumah tangga
yang sakinah, mawadah, warohmah dan dakwah di awal menikah dulu lambat laut
kian memudar. Ketika hari demi hari
kehidupan berbenturan dengan permasalahan-permasalahan yang mulai bermunculan.
Bukan, bukan
salah pernikahan yang tanpa pacaran, juga bukan salah impian diawal membangun rumah
tangga yang terlalu indah, hanya saja terkadang kita sering lupa jika sudah
dicampuri oleh ego pribadi. Setidaknya itulah pendapat saya yang masih awam ini.
Maka sebelum
saya berada pada tahap itu, saya ingin melakukan beberapa perubahan, agar kelak
tidak seperti itu, ya minimal tidak separah itu. Saya ingin disetiap sudut
rumah saya kelak ditempelin pesan-pesan tentang kewajiban suami dan istri,
tentang tujuan rumahtangga dan beberapa hadist2 lain yang mendukung yang sudah
ada dibenak saya. Yaaa..mirip dengan kondisi kamar saya sekarang lah, yang
setiap sudut kamar ada aja catatan-catatan kecil untuk penyemangat dan
pengingat dikala saja low dan di kuasai Ego. Dan saya merasa cara ini cukup
efektif untuk membuat saya tetap normal.. :)
serta tak lupa setiap hari saya dan pasangan saya kelak harus menambah ilmu,
baik itu ilmu rumah tangga atau lainnya. Karena buat saya ilmu itu penting. but, bukan hanya kelak
sih, harusnya dimulai dari kemaren-kemaren, hari ini dan seterusnya. :)
Pembicaraan dari
hati ke hati juga merupakan suatu hal yang penting kelaknya, karena
bagaimanapun juga saya dan dia adalah dua orang yang dilahirkan, dibesarkan dan
dididik di dua dunia yang berbeda, jadi setiap hari sepanjang hayat harus
diadakan penyesuaian dan saling pengertian, agar kehidupan nanti tidak akan
saling melukai dan menyakiti satu sama lain, atau jika itu terpaksa terjadi
paling tidak meminimalkan luka yang akan tertorehkan di hati masing-masing.. :)
Aaah terlalu
panjang jika semuanya harus saya tuliskan disini, tapi saya yakin kelak jika
saya membaca tulisan ini lagi saya bisa mengetahui detail nya..
2. Anak
adalah investasi dunia dan akhirat.
Yuph.. ini
adalah point penting yang selalu mendapat perhatian saya sejak dulu, bukan
karana saya mencintai dunia anak-anak, hanya saja kelak saya ingin menjadi ibu
yang luar biasa buat anak-anak saya jika Allah mengizinkan.
Dulu,
beberapa tahun lalu, dengan lugunya saya masih mempercayai kalau tidak boleh
ngatakan kata “jangan” dalam mendidik anak. Itu adalah ilmu yang saya dapatkan
dari dunia pendidikan saya yang didominasi oleh pakar dunia barat.. dan
parahnya saya malah mempraktekan ini dalam pendidikan keponakan saya.. :(
Untungnya semakin
hari semakin banyak dan beragamnya ilmu yang saya pelajari, hingga membuat saya
mengambil keputusan yang bertolak belakang.
Kenapa harus
tidak boleh ada kata “jangan” sedangkan dalam Alqur’an saja bertebar kata-kata “jangan”,
dan yang paling simple adalah ayat “janganlah kalian mendekati zina” *pada
taukan ya ayat berapa itu?
Lantas bagaimana
kelak saya harus menjelaskan kepada anak saya jika tidak menggunakan kata “jangan”
??. apakah saya harus menunggu anak saya cukup umur untuk mengajari hal ini? Saya
rasa tidak. Karena pendidikan anak itu dimulai diusia yang sedini mungkin.
Mungkin kelak
saya akan dinilai sebagai ibu yang kejam atau terlalu ketat dalam mendidik
anak, tapi tak mengapalah, saya hanya ingin membantu pasangan saya kelak
mempersiapkan anak-anak untuk tetap berada dijalan yang benar. Adapun rencana
saya dalam pendidikan anak-anak saya kelak adalah.
Pertama dan
utama sekali, anak saya tidak boleh menonton TV, karena dari pengalaman
orang-orang yang saya liat itu adalah hal paling utama menghancurkan pola
pendidikan anak. Saya tak ingin waktunya terbuang sia-sia dengan hal yang ngak
bermanfaat. Saya ingin setiap yang dia lakukan kelak adalah hal yang
bermanfaat.
Kedua, tiadak
ada namanya dongeng dan cerita-cerita galau yang dari dulu saya telah
diceritakan hal yang seperti itu. Saya hanya ingin mereka tau sejarah islam,
cerita-cerita para sahabat dan perjuangan mereka dalam memperjuangankan islam. Maka
untuk itu semua, saya harus menginvestasikan diri saya sendiri untul
mengumpulkan cerita-cerita sahabat. Karena kelak meraka belajar pertama kali
adalah dari saya.
Saya tidak
ingin anak-anak saya lebih mengenal spiderman, batman, dan lainnya ketimbang
dia mengenal Rosulullah, sahabat dan para pejuang islam lainnya. Karena spiderman
itu adalah super hero yang tak pernah ada di dunia ini, tp sahabat dan pejuang
islam lainnya adalah super hero yang pernah ada di dunia ini. :)
Ketiga, saya
adalah orang yang akan menjadi sangat ketat dalam mengajarkan batasan-batasan
kepada anak-anak saya, buat anak perempuan, sedini mungkin saya akan
mengajarkannya untuk berhijab, tidak tabaruj dan tidak ikhtilat, dan dia harus
pintar dalam mengurus rumah. Dan untuk anak laki-laki saya harus
mempersiapkannya sebagai hero. Anak laki-laki saya tidak boleh lemah maupun
cengeng, dia harus mampu menjaga kehormatan wanita. Tidak berikhtilat dan ngak
boleh jadi playboy, apa lagi nyakitin hati wanita.
Dan yang
paling penting anak-anak saya harus dekat dengan alqur’an, saya ingin anak saya
menjadi hafizd dan hafidzah, dan saya ingin mereka hapal alquran langsung dari
mulut ibunya sendiri.. hmmm, berat memang.. karena surga itu ngak semudah
membalikkan telapak tangan. Jika orang-orang dahulu menebus surga dengan darah
dan airmata, maka saya berharap dengan ini semua saya dan keluarga saya kelak
bisa membeli surganya Allah :)
Mungkin itu
dulu yang bisa saya tuliskan karena ada banyak hal yang harus saya persiapkan
untuk itu.. :
0 komentar:
Posting Komentar