bismillahirrahmanirrahiim...
bicara tentang pernikahan memang tak akan ada habisnya. karena dunia pernikahan adalah dunia penuh dengan kisah dan kasih. tidak bermaksud menghakimi apalagi mencemooh. cuma belakangan ini aku menjadi heran dengan pernikahan teman-temanku. terutama yang usia pernikahannya tak jauh beda dengan pernikahanku.
diusia pernikahan yang masih seumur jagung harusnya banyak kisah romantis yang tersebar dalam kehidupan rumah tangga. tapi entah mengapa belakangan ini aku melihat dari status-status maupun curhatan teman-temanku, sepertinya mereka tidak bahagia menikah. bahkan ada yang bilang "menyesal".
ingin berkaca pada pernikahan sendiri. sejauh ini aku menikmati pernikahan ini (semoga sampai akhir hayat nanti). kalaupun ada riak-riak kecil dalam perjalanan kami aku rasa itu hal yang sangat wajar. karena bagaimanapun kami dibesarkan dari dua dunia yang berbeda ditambah lagi sebelumnya tidak ada penyesuaian. sedangkan yang sebelumnya melakukan penyesuaian alias pacaran saja lebih sering dihantam gelombang. apalagi yang tidak melakukannya. :) tapi justru tanpa penyesuaian itu yang membuat smua menjadi lebih indah (setidaknya ini menurut aku saja)
kadang pikiran bodoh saya sering berfikir "bagaimana kelak jika kami dipisahkan?". karena entah bagaimana dengan ajaibnya rasa "memiliki" itu timbul. rasa saling khawatir sering kali menghampiri. khawatir kalau terjadi sesuatu dengan dia jika tak berada dalam jangkauan penglihatan. entahlah pokoknya aku merasa keselamatan dia adalah yang utama, kadang sampai lupa dengan diri sendiri, dan begitu juga aku melihat pada dirinya.
tak terbayang bagaimana rasanya berada dalam posisi teman-teman yang sering berkonflik dalam rumah tangganya. makanya aku kadang suka bingung mau berkomentar atau ngasi saran apa jika ada teman yang curhat. karena aku sendiri tidak mengalaminya dan tak bisa membayangkan jika seandainya mengalaminya.
selama 8 bulan pernikahan ini hanya satu malam kami terpisahkan itupun karena dia harus pergi iktikaf diluar kota dan kondisiku tak memungkinkan untuk ikut. dan itu adalah satu malam terpanjaang dalam hidupku. mungkin menurut sebagian orang itu terlalu berlebihan. tapi entahlah. jika melihat kehidupan orang lain. sepertinya mereka enjoy-enjoy aja berpisah satu dengan lainnya bahkan bisa berbulan-bulan. jadi ingat kata om mario. mungkin begitulah cara mereka mencintai. ada orang yang mencintai dengan cara kasar, suka marah-marah ataupun benci-bencian, tapi ada orang yang mencintai dengan cara halus.
aku cuma berharap semoga teman-teman yang sedang berkonflik disana, smoga cepat menemukan cara mencintai yang halus. agar tak ada yang tersakiti satu dengan yang lainnya.