Pages - Menu

Kamis, 18 April 2013

Cara menarik mengajar hapalan Al qur'an kepada balita

Alhamdulilallah, jalan2 kerumah tetangga sebelah, nemu cerita yang inspiratif banget.. kayaknya perlu dipraktekan kelak dalam mendidik anak-anak ku.. #halah


—————————————————
Saya tinggal di Iran dan punya usia anak empat tahun. Sejak tiga bulan lalu, saya masukkan dia ke sekolah hafiz Quran untuk anak2. Setelah masuk…, wah ternyata unik banget metodenya. (Siapa tau bisa dijadikan masukan buat akhwat2 yg berkecimpung di bidang ini.) Anak-anak balita yang masuk ke sekolah ini (namanya Jamiatul Quran), tidak disuruh langsung ngapalin juz’amma, melainkan setiap kali datang, diperlihatkan gambar misalnya, gambar anak lagi cium tangan ibunya, (di rumah, anak disuruh mewarnai gambar itu), lalu guru cerita ttg gambar itu (jadi anak harus baik…dll).

Kemudian, si guru ngajarin ayat “wabil waalidaini ihsaana/Al Isra:23” dengan menggunakan isyarat (kayak isyarat tuna rungu), misalnya, “walidaini”, isyaratnya bikin kumis dan bikin kerudung di wajah (menggambarkan ibu dan ayah). Jadi, anak2 mengucapkan ayat itu sambil memperagakan makna ayat tersebut. Begitu seterusnya (satu pertemuan hanya satu atau dua ayat yg diajarkan). Hal ini dilakukan selama 4 sampai 5 bulan. Setelah itu, mereka belajar membaca, dan baru kemudian mulai menghapal juz’amma.
Suasana kelas juga semarak banget. Sejak anak masuk ke ruang kelas, sampai pulang, para guru mengobral pujian-pujian (sayang, cantik, manis, pintar…dll) dan pelukan atau ciuman. Tiap hari (sekolah ini hanya 3 kali seminggu) selalu ada saja hadiah yang dibagikan untuk anak-anak, mulai dari gambar tempel, pensil warna, mobil2an, dll. Habis baca doa, anak-anak diajak senam, baru mulai menghapal ayat.

Itupun, sebelumnya guru mengajak ngobrol dan anak2 saling berebut memberikan pendapatnya. (Sayang anak saya krn masalah bahasa, cenderung diam, tapi dia menikmati kelasnya). Setelah berhasil menghapal satu ayat, anak-anak diajak melakukan berbagai permainan. Oya, para ibu juga duduk di kelas, bareng2 anak2nya. Kelas itu durasinya 90 menit .

Hasilnya? Wah, bagus banget! Ketika melihat saya membuka keran air akan terlalu besar, anak saya akan nyeletuk, “Mama, itu israf (mubazir)!” (Soalnya, gurunya menerangkan makna surat Al A’raf :31 “kuluu washrabuu walaatushrifuu/makanlah dan minumlah, dan jangan israf/berlebih2an). Waktu dia lihat TV ada polisi ngejar2 penjahat, dia nyeletuk “Innal hasanaat tushrifna sayyiaat/ Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan” (Hud:114).

Teman saya mengeluh (dengan nada bangga) bahwa tiap kali dia ngobrol dgn temannya ttg orang lain, anaknya akan nyeletuk “Mama, ghibah ya?” (soalnya, dia sudah belajar ayat “laa yaghtab ba’dhukum ba’dhaa”/Mujadalah:12). Anak saya (dan anak2 lain, sesuai penuturan ibu2 mereka), ketika sendirian, suka sekali mengulang2 ayat2 itu tanpa perlu disuruh. Ayat2 itu seolah-olah menjadi bagian dari diri mereka. Mereka sama sekali tidak disuruh pakai kerudung.

Tapi, setelah diajarkan ayat ttg jilbab (An-Nur:31), mereka langsung minta sama ibunya untuk dipakaikan jilbab. Anak saya, ketika ingkar janji (misalnya, janji nggak main lama2, trus ternyata mainnya lama), saya ingatkan ayat “limaa taquuluu maa laa taf’alun” (As-Shaf:2)…dia langsung bilang “Nanti nggak gitu lagi Ma…!” Akibatnya, jika saya mengatakan sesuatu dan tidak saya tepati, ayat itu pula yang keluar dari mulutnya!
Setelah tanya2 ke pihak sekolah, baru saya tahu bahwa metode seperti ini, tujuannya adalah untuk menimbulkan kecintaan anak2 kepada Al Quran. Anak2balita itu di masa depan akan mmpunyai kenangan indah ttg Al Quran. Saya pikir2 benar juga. Saya ingat, dulu waktu kecil pergi ke TPA (Taman Pendidkan Al Quran) di Indonesia, rasanya maless..banget (Kalo nggak dipaksa ortu, nggak jalan deh). Bagi saya, TPA identik dengan beban berat, PR yaang banyak, hapalan bejibun, guru galak, dsb.

Pernah saya dengar, di sekolah Kristen anak2 diberi hadiah dan dikatakan kepada mereka bahwa itu dari Yesus. Nah, kenapa kita kaum muslim yang meyakini bahwa agama kitalah yang paling benar, tidak meniru cara ini agar anak2 merasa cinta kepada Allah dan Quran? Bagaimanapun, dunia anak2 adalah dunia materi. Mereka baru bisa mencerap hal2 yang nyata, seperti hadiah (dan belum paham, pahala itu apa). Para orangtua teman sekelas anak saya juga pada cerita bahwa anak2nya malah nangis kalau nggak diajak ke sekolah. Malah, buat anak saya, ancaman tidak diantar ke sekolah adalah ancaman paling ampuh, kalau dia nakal (dia akan langsung nangis, hehehe…mamanya nakal ya?).

Metode pengajaran ayat Quran dengan menggunakan isyarat ini diciptakan oleh seorang ulama bernama Sayyid Thabathabai. Anak beliau yang pertama pada usia 5 tahun di bawah bimbingan beliau sendiri, sudah hapal seluruh juz Al Quran, berikut maknanya, hapal topik2nya (misalnya, ditanyakan, coba sebutkan ayat2 mana saja yg berbicara ttg akhlak kepada orangtua, dia akan menyebut, ayat ini..ini..ini..), dan mampu bercakap-cakap dengan bahasa Al Quran (misalnya ditanya; makanan favoritmu apa, dia akan menjawab “Kuluu mimma fil ardhi halaalan thayyibaa”(Al Baqarah:168).

Anak kedua juga memiliki kemampuan sama, tapi sedikit lebih lambat, mungkin usia 6 atau 7 tahun. Keberhasilan anak2 Sayyid Thabathabi itu benar-benar fenomental (bahkan anak pertamanya diberi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ulumul Quran oleh sebuah universitas di Inggris), sehingga sejak itu, gerakan menghapal Quran untuk anak-anak kecil benar2 digalakkan di Iran.

Setiap anak penghapal Quran dihadiahi pergi haji bersama orangtuanya oleh negara dan setiap tahunnya ratusan anak kecil di bawah usia 10 tahun berhasil menghapal Al Quran (jumlah ini lebih banyak kalau dihitung juga dengan anak lulusan dari sekolah2 lain). Salah satu tujuan Iran dalam hal ini (kata salah seorang guru) adalah untuk menepis isu-isu dari musuh-musuh Islam yang ingin memecah-belah umat muslim, yang menyatakan bahwa Quran-nya orang Iran itu beda/ lain daripada yg lain).

Saya pernah diskusi dgn teman saya dosen ITB, dia mengatakan bahwa metode seperti itu merangsang kecerdasan anak karena secara bersamaan anak akan melihat gambar, mendengar suara, melakukan gerakan-gerakan yang selaras dengan ucapan verbal, dll. Sebaliknya, menghapal secara membabi-buta, malah akan membuntukan otak anak.

Selain itu, menurut guru di Jamiatul Quran ini, pengalaman menunjukkan bahwa anak-anak yang menghapal Quran dengan melalui proses isyarat ini (jadi mulai sejak balita sudah masuk ke sekolah itu) lebih berhasil dibandingkan anak-anak yang masuk ke sana ketika usia SD. Selain itu, menghapal Al Quran lengkap dengan pemahaman atas artinya jauh lebih bagus dan awet (nggak cepat lupa) bila dibandingkan dengan hapal cangkem (mulut).

Nah…segitu dulu pengalaman saya. Mudah2an ada manfaatnya.

71 komentar:

  1. subhanallah... pengen banget anakku hafiz alquran

    BalasHapus
  2. Terimakasih sharingnya :)
    Hanya penasaran sedikit, kemarin sy baru pulang ibadah haji, dan tidak melihat satu pun anak2 iran yg di artikel ini diceritakan diberangkatkan haji krn hafal al qur'an. Apakah program ini masih ada? Bolehkah dishare juga sumbernya?
    Terimakasih ^^

    BalasHapus
  3. Ditulisnya pas hari kelahiran.. *salah fokus* :D
    smoga bisa lgsg praktik buat Arsha :) jazakillah mba Arsya *namanya sama loh ;)

    BalasHapus
  4. Terimakasih.. atas pengalaman yang dibagikan..
    Jazakumullahu Khairan Katsiran ^^

    BalasHapus
  5. kalo sunni maka pakainya alquran mushaf usmani, kalau syiah pakainya mushaf fathimah lebih dr 30 juz..

    tapi kebanyakan iran itu mayoritas syi'ah, mengapa orang mengatakan alqurannya beda, karena mereka syiah membenci usman..

    intinya metode pembelajarannya bagus dan patut di contoh oleh guru2 di indonesia.

    BalasHapus
  6. Ijin di repost ya ukhti..
    bagus banget nih,, moga bisa diterapkan.. aamiin :)

    BalasHapus
  7. ijin share ya, semoga informasi bermanfaat ini bisa menyebar luas - trims, jazakallah :)

    BalasHapus
  8. Ijin repost ukhti... Jzakillah khoir... :)

    BalasHapus
  9. Kira kira di Indonesia ada ndakx pembelajaran hafalan al qur an sperti itu?

    BalasHapus
  10. Kira kira di Indonesia ada ndakx pembelajaran hafalan al qur an sperti itu?

    BalasHapus
  11. Semoga Anakku nanti bisa hafidz Qur'an... syukron infonya :D

    BalasHapus
  12. Subhanallah, kapan di Indonesia ada sekolah seperti ini ya.
    Ayok para Ustadzah... tidak ada kata terlambat untuk belajar

    BalasHapus
  13. maaf, hanya mau koreksi..
    di paragraf 7 ada kalimat "agama (islam) kitalah yang paling benar."

    mohon di koreksi menjadi, "hanya agama islam yang benar"
    arti dari kedua kata tersebut sangat berbeda jauh.

    terimakasih

    BalasHapus
  14. sangat inspiratif....

    BalasHapus
  15. masya Allah.. bagus skali mba sharenya.. jd terinspirasi.. walau jd bertanya ke diri sndiri.. ijin share ya mba..

    BalasHapus
  16. masyaAllah tabarokallah, sharing yg berfaedah...

    BalasHapus
  17. Subhanallah, ijin share ya mbak

    BalasHapus
  18. Di indonesia sudah ada yg mengadaptasi konsep seperti ini. Penggagasnya adalah Rumah Qurani di bandung tapi ada bbrp cabang juga diluar kota

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dmn ya klo boleh tau yg nerapin konsep sperti inI

      Hapus
  19. metodenya bagus sekali dan mungkin bisa dipraktekkan.. Tapi hati2 kepada teman mba yang menyekolahkan anaknya di Iran, karena Iran itu negara syiah, dan syiah bukan islam..

    BalasHapus
  20. Syukur lah ada berita baik ttg Syiah ...
    disini lagi musim dimana2 isinya Fitnah semua ttg Syiah .

    BalasHapus
  21. fitnah semua tentang syiah gimana ya maksudnya?

    BalasHapus
  22. di Indonesia, khususnya di Bekasi, ada ga ya sekolah yg pakai metode itu? anak pertama saya usia 4thn lebih...

    BalasHapus
  23. Metode itu mungkin belum ada di Indonesia, tapi sudah ada beberapa sekolah yg mengajarkan tahfiz quran contohnya Azhari Islamic School (lebak bulus & kuningan) dan Jakarta Islamic School di kalimalang

    BalasHapus
  24. boleh tau ga, dimana tempat sekolah itu??? apakah di tehran atau kota lain?? mohon info-nya...terima kasih...

    BalasHapus
  25. Metode ini telah diterapkan di Indonesia oleh Rumah Qurani sejak tahun 2005, dengan disesuaikan dengan kultur Indonesia, rumah Qurani telah mengajarkan metode ini ke beberapa kota di indonesia.
    Kebetulan bulan desember ini ada acara Sanlat untuk anak dan Pelatihan Metode Isyarat Alquran untuk orang tua dan guru, lihat saja di http://rumahquraani.blogspot.com/2013/12/dua-acara-besar-di-bulan-desember-untuk.html.
    ini Kontak yg bisa dihubungi 081320182554/ 085721496595 adhi fikri

    BalasHapus
  26. Subhanallah, jazakillah atas infonya ya. sungguh luar biasa :)

    BalasHapus
  27. jazakillah mbak.referensi untuk calon ibu dan juga calon guru :D

    BalasHapus
  28. di Iran msh ada juga ya yg non SYIAH???
    alhamdulillah....

    BalasHapus
  29. subhanallah semoga suatu saat akan datang masa dimana kejayaan kaum muslimin dan predikat "Khoiru Ummah" kembali lagi kpd qt.

    BalasHapus
  30. subhanalloh, tulisan ini sangat memotivasi saya. terima kasih atas sharingnya

    BalasHapus
  31. Subhanallah.. ijin share ya um

    BalasHapus
  32. Subhanallah...., inspiratif ^_^

    BalasHapus
  33. Sayang sekali ga bisa copas untuk berbagi.....ga bisa "save" untuk direnungi...

    BalasHapus
  34. apik............................tenan.

    BalasHapus
  35. Katanya sih bapaknya dulu hafiz baru anaknya insyaAllah ikutan Hafiz........salam

    BalasHapus
  36. MENGHAFAL ALQURAN SEMUDAH TERSENYUUUM...
    ada metode kayak begini di jakTv sering nonton kalo pagi, sering ngikutin juga. Suka deh fun banget metodenya

    BalasHapus
  37. ini artikel tentang di iran ( syi'ah) ya..., soal "metode" (masalah keduniaan).. kalo bagus tidak mengapa kita ambil walaupun dari agama lain misalnya "syi'ah" , tapi jaga-jaga jangan sampai kita terperangkap dalam terpesona jadi bersimpati akan ajarannya, tetap waspada pada busuknya ajaran syi'ah yaa...

    BalasHapus
  38. ini artikel tentang di iran ( syi'ah) ya..., soal "metode" (masalah keduniaan).. kalo bagus tidak mengapa kita ambil walaupun dari agama lain misalnya "syi'ah" , tapi jaga-jaga jangan sampai kita terperangkap dalam terpesona jadi bersimpati akan ajarannya, tetap waspada pada busuknya ajaran syi'ah yaa...

    BalasHapus
  39. ini artikel tentang di iran ( syi'ah) ya..., soal "metode" (masalah keduniaan).. kalo bagus tidak mengapa kita ambil walaupun dari agama lain misalnya "syi'ah" , tapi jaga-jaga jangan sampai kita terperangkap dalam terpesona jadi bersimpati akan ajarannya, tetap waspada pada busuknya ajaran syi'ah yaa...

    BalasHapus
  40. subhanallah.. ijin share ya ukh

    BalasHapus
  41. semoga di Indonesia segera dibuka sekolah seperti itu.

    BalasHapus
  42. Tolong di cek yang surat Hud: 114. Benarkah bunyinya seperti itu?
    Thanks.

    BalasHapus
  43. Surah HUD ayat 114 nya ada yg keliru tuh...

    BalasHapus
  44. ijin share :)
    trimakasih

    BalasHapus
  45. subhanallah.. bagus sekali.. sangat bermanfa'at.. makasi :)

    BalasHapus
  46. masyaallah.. semoga bisa diterapkan buat buah hati tercinta..

    BalasHapus
  47. Dan pertanyaannya adalaaahhh... di Indonesia ada ga yg nerapin metode kaya gt?

    BalasHapus
  48. ijin, share, jazakallahu khoiron

    BalasHapus
  49. jazakillah info nya insyaallh akn saya coba di rumah bekerja sama dengn suami,,,,,,syukron katsir.................

    BalasHapus
  50. Fakta mengenai Sayyid Thabathabai sang ulama Syi'ah..

    http://www.lppimakassar.com/2012/07/fatwa-sesat-syiah-bersetubuh-tidak.html

    BalasHapus
  51. Kira-kira kalau di daerah Jawa timur belajar metode seperti itu dimana ya mbak???

    Terimakasih atas jawabannya :)

    BalasHapus
  52. kisahknya inspiratif sekali
    bagi yang ingin menjadikan anak sholeh sholehnya lebih mencintai dan menghafal al qur`an kami menyediakan audio qur`an yang memudahkan anak-anak kita untuk menghafal al qur`an, untuk detailnya silahkan kunjungi AUDIO QUR`AN

    BalasHapus
  53. metodenya sangat bagus sekali, terim kasih.
    bagi yang ingin mempermudah menghafal alqur'an silahkan klik disini

    BalasHapus
  54. AL - HAMDULILLAH ....هذا شيء عظيم "

    BalasHapus